Lombok Insider - Menurut wikipedia, bahasa Sunda adalah sebuah bahasa dari cabang Melayu–Polinesia dalam rumpun bahasa Austronesia. Bahasa ini umumnya dituturkan oleh penduduk bersuku Sunda di wilayah bagian Barat pulau Jawa (Jawa Barat), daerah yang mendapat julukan Tatar Sunda atau Pasundan.
Bahasa sunda juga dipertuturkan di bagian Barat Jawa Tengah, khususnya bagian selatan Kabupaten Brebes dan sebagian barat Cilacap, dikarenakan beberapa kecamatan di wilayah ini dahulunya berada di bawah kekuasaan wilayah Galuh.
Akibat tersebarnya bahasa Sunda, maka bahasa Sunda memiliki logat yang berbeda di setiap daerah. Ada bahasa Sunda kasar, bahasa sunda lemes dan lainnya. Tergantung bagaimana kebiasaan daerah tersebut berkomunikasi. Sehingga bahasa sunda adalah bahasa yang unik.
Baca Juga: Catat! Berikut jadwal pelaksanaan Asesmen Nasional Berbasis Komputer untuk semua jenjang
Keunikan bahasa Sunda menjadi keren, karena bahasa sunda itu beda daerah bahasanya sama tapi logatnya beda.
Dalam akun TikTok @Guzmansige, dia menuturkan contoh bahasa Sunda orang Cianjur, biasanya lemes.
“Timana?” (Darimana)
“Linggih heula kadie” (mampir dulu kesini)
“Aduh tuangeunana meni pedo” (Aduh makanannya enak banget)
Beda Cianjur, beda lagi logat Bahasa Sunda Sukabumi. Logat bahasa Sunda Sukabumi itu agak-agak tegas.
Baca Juga: Viral pria poligami minta tambah istri tiga malah dilempar pakai sepatu, begini kisahnya
Orang Bandung beda lagi. Bahasa Sunda orang Bandung itu sudah campur-campur antara bahasa Sunda bahasa Indonesia. Contohnya, “Kan aing udah bilang sama maneh” (kan aku sudah bilang sama kamu).
Guzman pun bilang, “Malah sumpah demi Allah, dikampus. Ada anak cewek, jurusannya saya lupa lagi. Cuman cewek itu cantik, putih lagi nongkrong di taman terus tiba-tiba ngomong kaya gini, “eh Kita pindah yuk. Cari tempat yang iuh (teduh)”
“Iuh artinya teduh, tapi karena anak muda yang ngomongnya. Jadi saya agak saru. Dia teh ingin cari tempat yang teduh atau nyari tempat yang jijik?” kata Guzman lebih lanjut.