LombokInsider.com – Dampak pandemi Covid-19 yang berkepanjangan mengakibatkan kunjungan wisatawan sangat berkurang tidak saja di Lombok namun juga di obyek wisata nomor satu di Jawa Tengah, Candi Borobudur.
Dengan adanya pembatasan kedatangan wisatawan asing dan pembatasan perjalanan yang diterapkan oleh banyak negara, sangat sedikit wisatawan asing yang berkunjung ke Indonesia untuk berwisata.
Demikian juga yang dialami obyek wisata Candi Borobudur, candi Budha peninggalan Wangsa Syailendra, candi terbesar di Indonesia.
Baca Juga: Do’a Saat Takut Menghadapi Penguasa Dzalim
Jawa Tengah sepi
Beberapa destinasi wisata unggulan di Jawa Tengah pun terdampak dengan pandemi COVID 19.
Lihat saha objek wisata Candi Borobudur yang berada di Magelang Jawa Tengah. Pertengah pandemi, objek wisata tersebut pernah di tutup oleh pemerintah.
Tentu saja guna mengurangi kerumunan masyarakat. Sehingga bisa menekan angka persebaran COVID 19.
Meski saat ini kelonggaran sejumlah operasional destinasi wisata sudah diberikan pemerintah, namun tetap saja belum bisa membangkitkan sektor itu.
Meski sudah di buka untuk umum, sejak dua pekan lalu, jumlah pengunjung Candi Borobudur tetap saja belum meningkat.
Baca Juga: Airasia menjadi LCC Terbaik Dunia selama 12 Tahun versi Skytrax
Destinasi wisata sejarah tersebut memang memiliki daya tarik tersendiri. Dalam sehari saja, sejak dibuka, hanya sekitar 400 pengunjung.
Tentu saja dengan kepopuleran Candi Borobudur, jumlah pengunjung segitu sangatlah kecil.
General Manager Taman Wisata Candi Borobudur, Jamaludin Mawardi mengatakan, jumlah wisatawan yang berkunjung masih kurang dari seribu orang dalam sehari.
Rata-rata kunjungan pada hari kerja (weekday) sebanyak 300-400 orang. Sedangkan pada akhir pekan mencapai 800-900 orang dalam satu hari.
Artikel Terkait
Dewi Kebon Ayu, Destinasi Gowes yang Menggoda di Lobar
Jambore Dewi, Sekda NTB Ajak Masyarakat Lokal Jelajahi Destinasi Pariwisata NTB
Dukung Pengembangan Destinasi Pariwisata Indonesia, PLN Teken MoU Dengan Kemenparekraf