LOMBOK INSIDER - Pulau Lombok terkenal dengan keindahan alam berupa pantai yang cantik, dan Gunung Samalas dengan pesona danau Segara Anak di ketinggian 2.004 meter.
Di era Presiden Jokowi, Pulau Lombok berhasil mewujudkan Sirkuit Internasional Mandalika yang menjadi magnet baru bagi wisatawan domestik dan mancanegara.
Di balik pesona alam dan balapan MotoGP, Pulau Lombok juga masih menyimpan pesona budaya, seperti; songket, peresean, bau nyale, merarik, maulidan dan beragam kuliner yang tentu menggoda.
Anda mungkin penasaran dan bertanya, siapa sebenarnya yang pertama kali memberikan nama Pulau Lombok?
Tidak dipungkiri banyak orang di luar sana mengaitkan dengan cabai, apalagi kuliner seperti ayam taliwang, plecing kangkung, sate bulayak, dll yang identik dengan makanan pedas.
Bagi masyarakat Pulau Lombok kebanyakan, jika makan tidak pakai sambal biasanya juga kurang berasa.
Tapi perlu diketahui bahwa antara nama Pulau Lombok dengan cabai dan kuliner yang serba pedas itu tidak ada kaitannya sama sekali.
Pulau Lombok adalah kampung halaman bagi suku Sasak yang sudah menghuni pulau sejak berabad-abad yang silam.
Konon masyarakat suku Sasak sudah menempati pulau ini sejak 4000 tahun sebelum Masehi.
Baca Juga: Calon pacar baru BCL bukan orang sembarangan, Tiko Aryawardhana punya latarbelakang yang luar biasa
Menurut Goris S, secara etimologi Sasak berasal dari kata Sah yang berarti pergi dan Shaka yang berarti tanah leluhur.
Dengan demikian, Goris S menyimpulkan kata Sasak berarti pergi atau mengunjungi tanah leluhur.
Suku Sasak menyebut pulaunya dengan nama Lombok, berasal dari kata "Lomboq" yang dalam bahasa setempat berarti lurus.
Artikel Terkait
Menantu Presiden pakai tenun Lombok saat fashion show Paris, Erina Gudono: Perkenalkan budaya Indonesia
Erina Gudono pakai Tenun Lombok saat fashion show di Paris, Kadis Pariwisata Loteng: Kualitasnya internasional
Parade Ogoh-ogoh di Lombok sambut Hari Raya Nyepi kembali digelar setelah 3 tahun absen, ternyata ini maknanya
Intip tradisi Roah Kebian atau Roah gubuk masyarakat Suku Sasak di Lombok, NTB jelang Ramadhan!
Karena ketulusan seorang perempuan Muslim Lombok, Penulis buku Elizabeth Gilbert puji indahnya Islam