Polisi tangkap IS karena jadikan anak sebagai TKI ke Arab Saudi

- Kamis, 12 Januari 2023 | 17:14 WIB
Penangkapan pemuda IS pelaku pengiriman anak ke Arab Saudi.   (Antara)
Penangkapan pemuda IS pelaku pengiriman anak ke Arab Saudi. (Antara)


LOMBOK INSIDER – Seorang pemuda asal Jakarta, IS, tega melakukan perekrutan anak untuk dijadikan pekerja migran atau TKI ke Arab Saudi. Akibat perbuatannya, seorang anak harus menderita diusianya yang masih sangat muda. Dia harus memikul beban masa depan suram apabila tidak cepat direhabilitasi.

Dari hasil laporan orang tua korban asal Dompu NTB, korban mengaku kerap mendapat perlakuan kasar dari majikan. "Hampir menjadi korban kekerasan seksual," ujarnya.

Mendengar cerita tersebut, orang tua korban melaporkan hal itu ke BP3MI NTB.

Baca Juga: Kondisi terbaru Venna Melinda dibongkar Verrell Bramasta , akan segera pulang ke Jakarta

Kejati NTB telah menerima berkas kasus pengiriman TKI anak ke Arab Saudi. Seperti dikutip Lombok Insider dari laman Kantor Berita Antara

Selama tiga bulan bekerja di Arab, korban mengaku tidak pernah mendapat gaji sesuai janji pelaku yakni Rp 15 juta. Bahkan, selama bekerja di Arab, korban mengaku kerap mendapat perlakuan kasar dari majikan.

Polda NTB telah melimpahkan tersangka, kasus pengiriman PMI atau TKI anak asal Dompu ke Arab Saudi, ke Jaksa Peneliti Kejaksaan Tinggi (Kejati) NTB.

Baca Juga: Ternyata ini penyebabnya kenapa Lesti Kejora batal tampil di Indosiar, astaga bikin kesal aja

Kepala Subbidang Remaja, Anak, dan Wanita Ditreskrimum Polda NTB, AKBP Ni Made Pujawati mengatakan, pihak ya kini tinggal menunggu hasil penelitian berkas oleh Jaksa.

AKBP Pujawati mengatakan, penyidik mencantumkan alat bukti yang menguatkan indikasi IS melanggar UU TPPO.

Tersangka IS terancam hukuman paling singkat tiga tahun penjara dan denda sedikitnya Rp 120 juta.

Baca Juga: Terbongkar! 3 Bulan tak beri nafkah, Ferry Irawan nekat KDRT Venna Melinda

Polisi mengungkap kasus ini, berawal dari pengaduan korban kepada orang tuanya di Dompu. "Saat itu korban masih bekerja di Arab Saudi," bebernya.

Bahkan, selama bekerja di Arab, korban mengaku kerap mendapat perlakuan kasar dari majikan. "Hampir menjadi korban kekerasan seksual," ujarnya.

Halaman:

Editor: Abed LI

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X