LOMBOK INSIDER.Para kontestan Squid Game mengklaim bahwa Panitia telah berlaku curang. Ini terindikasi dari permainan yang dianggap tidak adil. Dulu permainan ini pernah dituduh terkait tentang kondisi kerja yang terlalu keras dan berbahaya. Kontestan menganggap bahwa kondisi kerja tidak masuk akal dan membahayakan keselamatan jiwa mereka.
Sisi baiknya dalam permainan Squid Game ini berbeda dengan seri aslinya. Kalau di seri aslinya diceritakan sebagaimana tulisan Rob Bricken dalam Gizmodo.com bahwa permainan tersebut tidak membahayakan para kontestannya.
Sisi buruknya pemain atau kontestan Squid Game diperlakukan dengan tidak baik. Akibatnya mereka sangat menderita selama pembuatan film berlangsung, bahkan para kontestan mengklaim jika permainan tersebut tidak adil. Ada indikasi kecurangan di dalamnya.
Dalam laporan Rolling Stone, diceritakan bahwa perlakuan tidak adil itu bentuknya seperti beberapa pemain anonim mengatakan mereka menyaksikan beberapa kontestan diberi perlakuan khusus, serta yang lain didiskualifikasi meskipun telah berhasil menyelesaikan permainan mereka.
Cerita ini diperkuat dengan pengakuan mantan pemain Squid Game lainnya bahwa beberapa kontestan seperti Influencer,TikToker dan Instagramer mereka sepertinya memang sudah dipilih sebelumnya untuk maju ke babak selanjutnya.
Itu terlepas dari hasil pertandingan pertama, dimana kontestan yang terpilih tadi sepenuhnya menggunakan mikrofon yang baik. Sementara di sisi lain, mayoritas dari kontestan yang tereliminasi memiliki mikrofon tiruan di leher mereka.
Menurut berita ini, salah satu mantan pemain mengklaim aturan tidak disesuaikan atau dialihkan untuk mengubah alur cerita kontestan, dan sebagian yang lain mengatakan bahwa mereka menyaksikan pemain yang tersingkir dimasukkan kembali ke dalam permainan.
Menurut mereka, Itu benar-benar bukan acara permainan. 'Itu hanya acara televisi dan kami pada dasarnya hanya dijadikan sebagai figuran saja dalam acara televisi tersebut ' ungkap salah satu kontestan menjelaskan.
Dua kontestan lainnya mengatakan bahwa ketika Panitia membelikan kontestan tiket pulang-pergi dari London untuk menghadiri syuting, penerbangan pulang sudah diatur sedemikian rupa oleh penyelenggara pada hari setelah kontestan tersingkir dari serial tersebut.
Dua lagi mengatakan beberapa kontestan bergerak selama permainan "lampu merah dan lampu hijau" padahal itu tidak dibolehkan dalam permainan, namun kontestan tersebut tidak didiskualifikasi. Satu lagi cerita menguatkan dari salah seorang kontestan bahwa mereka melihat pemain yang sudah tereliminasi kembali lagi ke permainan sebagai peserta.
Cerita itu terdengar sebagai citra buruk bagi penyelenggara. Belum lagi cerita tentang pengalaman bermain game yang melelahkan selama sembilan jam non stop terungkap ketika permainan lampu merah dan lampu hijau dalam hanggar pesawat yang sangat dingin dan tentu sangat menyiksa para kontestan.
Mestinya permainan Squid Games sebagai reality show yang asli seharusnya menantang, dan menyenangkan. Sehingga membuat para kontestan semakin bersemangat mengikutinya dan para kontestan merasa sedang rekreasi.
Hal yang paling penting dari semua aturan permainan sesungguhnya adalah kejujuran dan sikap transparansi dalam penilaian oleh penyelenggara, serta semua peserta diperlakukan sama sehingga kecurangan dalam permainan bisa diatasi.***
Artikel Terkait
Pencipta Squid Game Benarkan Squid Game Dua Akan Diproduksi, Perubahan Besar pada Jalan Cerita
Makanan Khas Indonesia Ini Kedua Paling Banyak Dicari Orang di Google 2021, Squid Game Acara TV Terpopuler
Squid Game boyong empat piala Emmy, acara TV Korea Selatan pertama yang menangkan perhargaan bergengsi ini
Oh Young Soo pemeran kakek tua di film Squid Game didakwa lakukan pelecehan seksual