LOMBOK INSIDER - Kisruh pemberitaan soal PSSI kembali terdengar di publik, sebagai sebuah organisasi yang menjadi naungan para tim sepak bola tanah air, tentunya hal ini menjadi hal yang patut menjadi sorotan.
Beberapa waktu lalu mantan pemain sepak bola tanah air, Kurniawan Dwi Yulianto mengungkapkan bagaimana dirinya mendapati bobroknya sistem di PSSI terkait praktik jual beli suara.
Mirisnya lagi, hal tersebut memperlihatkan bahwa praktik jual beli suara yang didapatinya pada badan PSSI itu terkesan telah menjadi suatu hal yang umum terjadi.
Melalui YouTube Abraham Samad SPEAK UP, Kurniawan Dwi Yulianto menceritakan pengalamannya saat ia mencoba untuk mencalonkan diri sebagai ketua umum PSSI.
Kurniawan Dwi menceritakan bahwa pada 2017, ia mencoba untuk mencalonkan diri sebagai ketua umum PSSI walaupun dirinya sadar jika pasti kalah.
Namun, dirinya kala itu hanya ingin membuka para (pemain) senior yang tahu soal organisasi agar dapat masuk dan dapat mengurus sepak bola tanah air agar lebih baik.
Setelah dirinya mencalonkan diri sebagai ketua umum PSSI, ia dikejutkan dengan adanya orang yang menghubunginya memalui telepon yang bahkan dirinya tidak mengenalnya.
Layaknya seseorang yang telah mengetahui cara main dari organisasi tersebut, orang itu menanyakan perihal sosok di belakang Kurniawan hingga dirinya berani mengajukan diri.
Artikel Terkait
Klub protes Liga 2 dan Liga 3 dihentikan PSSI, ini yang akan dilakukan Menpora
Mochamad Iriawan mundur dari PSSI, tidak maju lagi dalam pemilihan
Tragedi Kanjuruhan, Iwan Budianto Tak Bersedia Jadi Exco PSSI
PSSI Sukses Gelar Kongres Biasa 2023, Menpora Buka Acara
Erick Thohir didukung jadi Ketua PSSI oleh Kaesang Pangarep, Raffi Ahmad, Baim Wong hingga Atta Halilintar
Ada di daftar nama, Iwan Budianto minta namanya dihapus dari daftar Waketum PSSI
Erick Thohir: Butuh nyali besar untuk bersihkan PSSI dari tangan kotor
Komite pemilihan diminta hapus nama Iwan Budianto dari bursa calon Waketum PSSI
Komite pemilihan resmi umumkan bakal calon Komite Eksekutif PSSI
Erick Tohir dan La Nyala Mataliti dua tokoh sepakbola nasional yang dinilai layak memimpin PSSI