LOMBOK INSIDER - Parade Ogoh-ogoh kembali digelar di Lombok setelah tiga tahun tidak diadakan karena pandemi Covid-19. Parade ini dilaksanakan hari ini, Selasa, 21 Maret 2023 di sepanjang Jalan Pejanggik menuju Taman Mayura di Cakranegara.
Parade ogoh-ogoh ini diikuti oleh 180 buah Ogoh-ogoh dari 142 Banjar yang berasal dari Kota Mataram, Kabupaten Lombok Barat dan Kabupaten Lombok Tengah.
Ribuan massa memadati area tempat dilaksanakannya parade Ogoh-ogoh. Sejumlah 1.018 orang peserta mengikuti kegiatan tersebut, di mana satu Ogoh-ogoh dibawa oleh sekitar 100-300 orang.
Ada yang berbeda dengan parade Ogoh-ogoh kali ini. Pasalnya, parade ini digelar bertepatan dengan pawai yang dilakukan oleh umat Islam dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan.
Sehingga terjadi kemacetan di ruas-ruas jalan utama. Untuk meminimalisir jalanan yang macet, sebagian jalan ditutup dan dibuka kembali setelah kegiatan selesai dilaksanakan.
Meski demikian, masyarakat Lombok tetap menjunjung tinggi toleransi. Untuk diketahui bahwa pulau Lombok dihuni oleh lima agama yang berbeda-beda. Dan berbagai etnis yang juga mendiaminya.
Moderasi beragama nampak jelas terlihat di antara warga. Ini dibuktikan dengan tumpah ruahnya masyarakat Lombok selain penganut Agama Hindu yang menyaksikan Parade Ogoh-ogoh tersebut.
Masyarakat Lombok sangat antusias dengan Parade Ogoh-ogoh ini. Buktinya, mereka berasal bukan hanya dari Kota Mataram saja, melainkan dari berbagai daerah di NTB bahkan luar provinsi.
Membludaknya penonton Parade Ogoh-ogoh ini tidak terlepas dari absennya kegiatan tersebut selama tiga tahun. Mereka rindu dengan pagelaran budaya yang disajikan oleh masyarakat Hindu di Pulau Lombok
Parade Ogoh-ogoh biasanya dilakukan menjelang Hari Raya Nyepi. Tahun ini adalah Tahun Baru Saka 1945.
Parade Ogoh-ogoh merupakan rangkaian dari hari Raya Nyepi setelah kegiatan Melasti oleh umat Hindu, dan pawai ini merupakan tahapan Catur Brata Penyepian.
Kegiatan Melasti tahun ini dipusatkan di Taman Loang Baloq, dan hari ini H-1 dari puncak Catur Brata penyepian, umat Hindu melakukan Parade ogoh-ogoh.
Ogoh-ogoh sesungguhnya memiliki simbol sebagai pengakuan diri terhadap alam semesta, kekuatan alam yang tidak terbatas dan terbantahkan, dan manusia dilahirkan dari dua lintas yakni kebaikan dan keburukan.
Artikel Terkait
Nyepi di Bali, Kunjungan Wisatawan Meningkat, Pariwisata NTB Kebagian Rejeki
Sambut Nyepi, Golden Palace Hotel Lombok Promo Menu Spesial dan Reguler
Sambut Nyepi, Umat Hindu di Lombok Gelar Pawai Ogoh-ogoh Mini di Lingkungannya
Hari Raya Nyepi 2022 Sebanyak 1117 Narapidana Beragama Hindu Mendapatkan Remisi Khusus
Ucapkan Selamat Hari Raya Nyepi, Menag: Aktualisasi Nilai Tattwam Asi, Perkuat Moderasi