Krisis Dunia Pasca Pandemi: Indonesia meng-absorb soft demi rakyat terhindar dampak penurunan ekonomi global

- Rabu, 8 Februari 2023 | 10:00 WIB
Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani Indrawati memberikan kuliah umum saat HUT Media Indonesia ke-53 di Jakarta (Screenshot Media Indonesia)
Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani Indrawati memberikan kuliah umum saat HUT Media Indonesia ke-53 di Jakarta (Screenshot Media Indonesia)

LOMBOK INSIDER - Pada bulan September 2022 lalu, Pemerintah Pusat telah mengadakan rapat dengan Banggar DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.

Rapat Pemerintah Pusat yang dihadiri Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani Indrawati itu membahas postur sementara anggaran RUU APBN 2023.

Salah satu yang digarisbawahi Pemerintah Pusat, negara terus berupaya membantu rakyat menghadapi dampak Krisis Dunia, termasuk dibidang energi.

Baca Juga: Innalillahi, kabar duka dialami putra Iis Dahlia saat sedang ditinggal berlibur ke Malaysia, sang anak alami

Kebijakan itu terlihat dari besarnya subsidi kebutuhan energi, semata demi rakyat terhindar dari dampak penurunan ekonomi global dan kenaikan harga BBM atau bahan bakar minyak dunia.

Indonesia tetap mengalami kenaikan harga BBM, tetapi menurut Menkeu, Sri Mulyani, kenaikannya tidak seperti di beberapa negara lain yang sampai berlipat ganda.

Dilansir Lombok Insider dari Media Indonesia, dalam pengantar Kuliah Umum 53 Tahun Media Indonesia, Sri Mulyani menyerukan "Memelihara Indonesia adalah tanggungjawab kita semua".

Baca Juga: Erina Gudono disebut mirip Nana Mirdad, Istri Kaesang Pangarep ternyata masih saudara kakak Naysila Mirdad

Saat ditanya tentang kondisi perekonomian global, Ibu Sri Mulyani menjelaskan tahun ini di dunia tidak baik-baik saja, sedang terjadi pelemahan ekonomi.

"Lembaga-lembaga internasional seperti IMF, World Bank, OICD menyampaikan, pada 2023 akan terjadi pelemahan ekonomi akibat komplikasi dan juga masalah geo politik," kata Sri Mulyani dikutip Lombok Insider dari Media Indonesia pada Kamis (3/02/2023).

Menteri Keuangan menegaskan bahwa pandemi telah berdampak sangat luas, meskipun Indonesia termasuk sukses dalam penanganan Covid-19, tetapi proses pemulihannya tidaklah mudah.

Baca Juga: Ditemukan ada hal ini mata dan penglihatannya, Indra Bekti putuskan lakukan tindakan lagi: Untuk mengangkat...

"Pandemi menimbulkan luka yang dalam di dalam perekonomian, setiap sektor berbeda-beda. Seperti transportasi, akomodasi hotel, restoran mengalami dampak jauh lebih berat," kata Sri Mulyani.

Selanjutnya Menkeu menyampaikan kenaikan subsidi energi di Indonesia melonjak hampir 200 persen, sedangkan di Eropa dan Amerika Serikat kenaikan justru di harga BBM.

"kenaikan harga BBM di Eropa dan Amerika Serikat mencapai dua kali lipat, sedangkan di Indonesia hanya 30 persen, tetapi subsidinya naik 200 persen," terang Sri Mulyani.

Halaman:

Editor: Joe Santoso

Sumber: Media Indonesia

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X