Politisi ketar ketir jika Anies Baswedan terpilih jadi Presiden, Demokrat: Banyak pemimpin yang cemas

LOMBOK INSIDER - Anies Baswedan dikabarkan sudah mendapat tiket untuk pencalonan dirinya pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Pasalnya Anies Baswedan telah didukung oleh tiga partai yang mengusung dirinya untuk maju menjadi Presiden.

Namun jalan terjal tentunya akan dilalui oleh Anies Baswedan untuk menjadi orang no satu di Indonesia mengingat saat ini mantan gubernur Jakarta ini banyak diterpa isu-isu miring.

Baca Juga: Potret Anies Baswedan dan AHY duduk bersanding nonton konser Dewa 19, begini tampang mereka

Wakil Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat Benny K Harman mengatakan banyak orang khawatir jika mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi Presiden.

Benny mengatakan, kekhawatiran para politisi dan pemimpin tersebut terlihat saat berbagai isu dilontarkan terhadap Anies.

“Banyak tokoh, banyak pemimpin yang cemas bahkan sangat cemas apabila Anies jadi Presiden. Mengapa cemas? tadi itu, karena ya semua orang tahu Anies itu tokoh yang punya integritas bagus dan komitmen yang kuat tentang pluralisme,” kata Benny seperti dikutip Lombok Inaider dari ABW News pada Selasa (7/2).

Baca Juga: Waduh! Ganjar Pranowo kehilangan 1 pendukung, malah berpaling ke Anies Baswedan setelah ditemui teman akrabnya

Benny melihat Anies sebagai pemimpin yang bekerja keras memberantas korupsi. Apalagi, Anies juga dinilai melawan oligarki yang melanggar konstitusi negara Indonesia.

“Mereka tahu, karena itu mereka yang tidak menginginkan ini terjadi mulai cemas, dan mulai menjagokan boneka-bonekanya ya kan,” ujarnya.

Selain itu, kata Benny, ada kabar yang keluar dari orang-orang yang menghina Anies.

Baca Juga: Anak muda ingin pemimpin berintegritas dan jujur di Pilpres 2024, apakah itu Anies Baswedan..?

Seperti membangun citra Anies yang korup sehingga Anies gagal memerintah DKI Jakarta dalam lima tahun sebagai gubernur.

Kemudian Anies berkebangsaan Arab dan isu terbaru terkait utang piutang yang melibatkan Anies, Prabowo dan Sandiaga Uno. 

Namun Benny menilai persoalan utang dan piutang seharusnya tidak perlu lagi dibesar-besarkan oleh publik.