Nono sang juara dunia matematika tolak pemberian hadiah mewah dari menteri pendidikan Nadiem Makarim alasan...

LOMBOK INSIDER- Kisah Nono, bocah 7 tahun asal Nusa Tenggara Timur (NTT), yang juara Matematika dunia, viral di media sosial. 

Bocah bernama Caesar Archangel Hendrik Meo Tnunay ini berhasil meraih Juara I International Abacus World Competition.

Nono berhasil mengharumkan nama bangsa Indonesia. Di kompetisi tersebut, ia berhasil mengalahkan 7 ribu peserta dari seluruh dunia, termasuk peserta dari deretan negara maju, seperti Amerika Serikat.

Nono sedang mengikuti lomba juara matematika dunia

Belakangan, kisah Nono menjadi viral di media sosia. Ia kerap diundang di berbagai media untuk membagikan kisah dan prestasinya.

Prestasi Nono yang gemilang membuat Nadiem Makarim, Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi, berniat memberikan hadiah berupa laptop kepadanya. 

Baca Juga: Mewujudkan program fisik pertanian maju dan berkelanjutan, KKN UNRAM penanaman bibit buah di Desa Teruwai

Lalu, Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) ingin ikut menghadiahi Nono mobil sebagai bentuk apresiasi atas prestasinya yang membanggakan.

Mengutip informasi dari akun Instagram @praburevolusi, Nono mendapat undangan pertemuan dari berbagai kalangan, termasuk dari Nadiem Makarim dan tim Konspirasi Prabu. Mereka ingin bertemu langsung dan membuka kesempatan bagi Nono untuk berprestasi lebih.

Baca Juga: Kreatifitas olahan nugget ikan tongkol ala makanan sehat mencegah stunting KKN-T UNRAM di Desa Tanjung Luar

“Kami ingin membuka kesempatan untuk Nono untuk bertemu dengan tangan-tangan lain yang bisa memberinya banyak kesempatan untuk lebih berprestasi,” tulis Prabu Revolusi pada caption Instagramnya.

Dalam kesempatan tersebut, tim Konspirasi Prabu, lewat seorang staf khusus, berhasil mendapatkan kesempatan untuk bertemu langsung sekaligus mewujudkan keinginan Nono bertemu dengan Pak Menteri Nadiem Makarim.

Nono bersama guru pendamping matematika

Sekali lagi, semesta berkonspirasi. Saat saya menghubungi Kang Haikal, stafsus Mas Menteri, bersambut, beliau pun ingin sekali bertemu. Diundanglah Nono dan Ibu ke kantor Mas Menteri,” lanjutnya