Apa yang salah dari sistem Pendidikan di Indonesia? Ini kata DPR dalam menanggapi persoalan tersebut

- Rabu, 1 Februari 2023 | 21:39 WIB
Apa yang salah dari sistem pendidikan di Indonesia? (Pixabay)
Apa yang salah dari sistem pendidikan di Indonesia? (Pixabay)

 

LOMBOK INSIDER - Di tengah pemulihan pasca pandemi Covid-19, banyak masyarakat terutama para remaja yang tidak dapat melanjutkan pendidikan.

Banyak faktor yang menjadi penyebab tidak dapat melanjutkan pendidikan selain dari nilai akademik.

Kondisi ini semakin diperburuk dengan sistem pendidikan yang ada di Indonesia.

Baca Juga: Tidak ada beda, Menag Inginkan pendidikan setara untuk Madrasah Negeri dan Swasta

Anggota Komisi X DPR RI Djohar Arifin Husin menyampaikan keprihatinannya terhadap besarnya angka data remaja yang tidak melanjutkan pendidikan dari sekolah menengah atas ke jenjang perkuliahan.

Menurutnya, hal ini menjadi perhatian serius bagi Komisi X DPR RI dan pemerintah untuk menyediakan pilihan dan jaminan pendidikan yang baik bagi anak bangsa.

“Nah, kita tahu bahwa umur di dalam sensus, umur 18-20 tahun itu pemuda remaja kita itu ada 29 juta. Tetapi yang masuk ke kampus hanya sekitar 8 juta. Jadi ada 21 juta yang sebaya kalian ini yang nasibnya ya kita tidak tahu. Itu menjadi keprihatinan kita untuk memikirkan mereka-mereka bagaimana masa depan mereka bisa lebih baik dari kita,” kata Djohar saat Rapat Dengar Pendapat Umum Panja Perguruan Tinggi Komisi X DPR RI dengan Kelompok/Komunitas Mahasiswa Berprestasi di Ruang Rapat Komisi X DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (1/2/2023) seperti dilansir dari laman resmi DPR.go.id pasa Rabu (1/2).

Baca Juga: Hindari jajanan yang berbahaya, Dinas Pendidikan Kota Mataram ajak orangtua murid awasi anak-anak

Djohar menilai, salah satu kunci keberhasilan dalam dunia pendidikan di dunia adalah dimasukkannya pendidikan karakter di sekolah.

Djohar kemudian mengambil contoh perbandingan pola dan suasana pendidikan di luar negeri dengan di dalam negeri, yang nilainya sangat jauh berbeda.

”Anda bisa lihat di Barcelona, bagaimana kehidupan mereka dan juga di Malaysia. Di Malaysia kita lihat bagaimana kelakuan mereka sehari-hari dengan kondisi kita di Indonesia ini sungguh sangat berbeda," tutur Djohar.

Baca Juga: Masyarakat khawatir maraknya pelecehan seksual terhadap anak di kalangan dunia pendidikan: Ada apa?

Jika kita membandingkan sistem pendidikan , maka di Indonesia termasuk yang paling sering berganti kurikulum.

Halaman:

Editor: Levana Gasanova Bunga Monintja

Sumber: dpr.go.id

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X