LOMBOK INSIDER - Kapan lagi masyarakat Nusa Tenggara Barat, khususnya Kota Sumbawa bisa melihat wajah-wajah crosser dunia sekelas Tim Gajser, Jeremi Seewer dan Jorge Prado jika tidak di event parade pembalap MXGP Samota Sumbawa.
Ya, ribuan warga Kota Sumbawa NTB, tumpah ruah di jalanan hanya sekedar untuk melihat dan menyaksikan para pembalap MXGP dan MX2 serta para official yang melakukan parada di jalan raya Sumbawa.
Pebalap MXGP dan MX2 melakukan serangkaian kegiatan sebelum melakoni lomba seri MXGP Samota Sumbawa Indonesia Salah satunya parade dengan menggunakan cidomo, moda transportasi NTB.
Parade cidomo sendiri berlangsung dari Kantor Bupati Sumbawa, Jumat (24/6/2022) menuju Istana Dalam Loka dan barisan pembalap dipimpin Direktur Komisi Motocross FIM Antonio Alia Portela.

Para pembalap tampak antusias menyapa masyarakat Sumbawa yang telah menanti di sepanjang jalan. Tak lupa, pebalap juga mengabadikan momen tersebut melalui telepon seluler masing-masing.
Parade menggunakan cidomo melewati jalanan di Sumbawa seperti Jalan Diponegoro, Jalan Yos Sudarso, Jalan Setia Budi, Depan Pasar Seketeng, kemudian Simpangan Blok M, hingga berakhir di Istana Dalam Loka.
"Mereka keren-keren dan ramah menyapa kami semua," ungkap Dwi Kurnia Sari, salah seorang penonton parade asal Kota Mataram.
Nia, sapaan akrab Dwi Kurnia Sari ini sengaja datang ke jalan lebih awal dan memilih sisi jalan yang tidak begitu ramai supaya tidak berdesakan. Namun niatnya agar mendapatkan tempat leluasa, justru warga sangat padat sehingga tak ada tempat untuk berdiri.
Artikel Terkait
Celine Evangelista pisah dengan Stefan William gara-gara urusan ranjang?
Kamar tidur Eril tetap wangi Bagaimana kondisinya sekarang? Yuk kita simak...
Makin panas, Nathalie bawa Azam minggat dari rumah Sule
Detik-detik tertembaknya putra Buya Arrazy Hasyim
Celine dan Marshel rencanakan malam pertama
Jemput Ronaldinho pakai Roll Royce, Raffi Ahmad minta Rudy Salim jadi sopirnya
Belajar dari moto hidup Eril, "your greatest enemy is yourself"
Derita Migran Asal NTB yang nekat tempuh jalur Ilegal "Kami diperlakukan tidak manusiawi"