Media asing soroti gelaran Piala Dunia U-20 2023 yang batal digelar di Indonesia dan ancaman sanksi dari FIFA!

LOMBOK INSIDER - Indonesia sudah dipastikan batal menjadi tuan rumah dalam perhelatan akbar Piala Dunia U-20 2023.

Pembatalan gelaran Piala Dunia U-20 di Indonesia telah resmi dirilis di website FIFA pada 29 Maret 2023.

Salah satu faktor yang menyebabkan pembatalan perhelatan Piala Dunia U-20 di Indonesia adalah terkait polemik penolakan sejumlah pihak terkait timnas Israel.

Penolakan itu dilakukan oleh sejumlah pihak dikarenakan Israel menjadi salah satu negara yang tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Indonesia.

Baca Juga: Pabrik baja PT Krakatau buka lowongan kerja sampai 16 April 2023, Ini syaratnya

Namun terlepas dari itu, sesungguhnya Presiden Joko Widodo tetap mendukung kegiatan akbar seperti Piala Dunia yang dilakukan oleh FIFA, karena Indonesia mau tidak mau harus patuh sebagai negara anggota.

Namun penolakan dari sejumlah pihak tersebut bukan hanya datang dari masyarakat umum dan tokoh agama, namun juga dari pejabat pemerintah.

Salah satu pemerintah yang menolak keras kedatangan Tim U-20 Israel adalah Gubernur Bali I Wayan Koster. Menjelang pelaksanaan drawing di Bali pekan lalu.

Baca Juga: FIFA batalkan Indonesia tuan rumah Piala Dunia U-20, Ganjar Pranowo jadi sasaran ‘amukan’ netizen

Akhirnya pelaksanaan drawing dibatalkan. Akibat dari hal tersebut, FIFA menganggap Indonesia telah gagal melindungi keamanan peserta.

Buntut dari pembatalan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 ini, sejumlah media asing ramai-ramai menyoroti hal tersebut.

Salah satu media asing tersebut adalah
Media Singapura, Channel NewsAsia (CNA), menyoroti pembatalan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 ini.

Baca Juga: Telak! Mahfud MD bungkam Arteria Dahlan Cs di Komisi III DPR : Jangan gertak-gertak saya juga bisa gertak...

Tak hanya itu, CNA juga menyoroti Erick Thohir sebagai Presiden PSSI yang menjelaskan bahwa karena Indomesia merupakan salah satu anggota FIFA, maka apapun keputusan dari federasi harus dipatuhi.