LOMBOK INSIDER- Di tengah perkembangan teknologi komunikasi, semakin banyak berita hoax atau palsu bertebaran yang menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat.
Dapat dikatakan bahwa saat ini masyarakat berada di era overload information, yang memungkinkan setiap orang untuk menyebarkan dan mengakses informasi dari berbagai sumber.
Kebebasan setiap orang dalam menyebarkan informasi berdampak pada kemungkinan setiap orang untuk menyebarkan hoax
Baca Juga: Lawan Berita Hoax, AMSI NTB Sukses Gelar Training Cek Fakta
Ketua Komunitas Masyarakat Indonesia Anti Fitnah, Septiaji Eko Nugroho menerangkan. maraknya penyebaran berita hoax dapat mengakibatkan perpecahan antar anak bangsa.
Adapun motif penyebaran hoax menurut Nugroho dikutip dari Kominfo.go.id ada dua motif penyebaran hoax, yaitu ekonomi dan politik.
Ada situs yang sengaja memproduksi berita hoax atau palsu untuk menarik minat masyarakat mengunjungi situs mereka.
Baca Juga: Hoax penculikan anak meresahkan masyarakat, maklumat Polda NTB: Bisa terancam 10 tahun penjara
Serta ada juga yang sengaja memprodukai hoax untuk kepentingan politik mereka
Berdasarkan hal tersebut, maka kita perlu untuk mengantisipasi dan mengetahui cara membedakan berita hoax atau tidak.
Berikut beberapa metode yang bisa digunakan untuk terhindar dari berita hoax:
Baca Juga: Ramai kabar penculikan anak, Polda NTB minta masyarakat tak mudah terprovokasi isu hoax
1. Melakukan perbandingan berita dengan situs resmi atau situs mainstream.
Ini berbeda dengan situs abal-abal yang kadang tidak punya redaksi, bahkan tidak disebutkan nama dan alamat penanggung jawab.
Agar terhindar dari hoax, maka perlu untuk dilakukan perbandingan dari situs berita yang kredibel dan valid.
Baca Juga: Hoax! Kaesang Pangarep dan Gibran Rakabuming dipenjara usai ditangkap KPK karena korupsi, Cek faktanya disini
2. Cek hoax di s.id/cekhoaks
Kita juga bisa mengidentifikasi suatu berita apakah itu hoax atau tidak dengan melakukan pengecekan di s.id/cekhoaks
3. Memiliki literasi digital
Baca Juga: Hoax, Kaesang Pangarep tanggung biaya pengobatan Indra Bekti
Menurut Paul Glister, literasi digital merupakan kemampuan seseorang untuk menggunakan dan mengelola informasi yang di dapatkan di media digital.
Masyarakat yang memiliki literasi digital tidak mudah untuk terpapar hoax karena mampu mengidentifikasi dan menyaring berita yang beredar.***
Artikel Terkait
Lawan Berita Hoax, AMSI NTB Sukses Gelar Training "Cek Fakta"
Tanggapi kasus KDRT Rizky Billar kepada Lesti Kejora, Via Vallen: kalian tuh jangan percaya berita hoax
Geram disudutkan Felicia Tissue ancam siap ladeni pembuat berita palsu tentang cinta yang gagal dengan Kaesang
Klarifikasi Norma Risma berita hoax selesai dari podcast Denny Sumargo
Klarifikasi Norma Risma seputar berita hoax foto pake baju orange selesai podcast Denny Sumargo