Namun ini berkaitan dengan tauhid maka Nabi membantahnya dengan tegas melalui ayat-ayat di Surat Al-Kafirun.
Allah berfirman pada permulaan surat:
1. قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ
“Katakanlah (wahai Muhammad), ‘Hai orang-orang kafir’”
2. لَا أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ
“Aku tidak akan menyembah apa yang kalian sembah”
3. وَلَا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ
“Dan kalian bukan penyembah Tuhan yang aku sembah”
4. وَلَا أَنَا عَابِدٌ مَا عَبَدْتُمْ
“Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kalian sembah”
Nabi mengulangi dua pernyataan yang kurang lebih bermakna sama, yaitu ayat keempat dan ayat kedua.
Namun para ulama berbeda pendapat tentang alasan pengulangan tersebut, sebagaimana yang disebutkan oleh Imam Al-Qurthubi.
Sebagian ulama menyatakan bahwasanya ayat kedua yaitu لَا أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ berkaitan dengan perkara yang telah lampau, sedangkan ayat keempat وَلَا أَنَا عَابِدٌ مَّا عَبَدتُّمْ berkaitan dengan masa depan.
Artikel Terkait
Jelang Nataru, begini pesan penting Menkopolhukam soal toleransi
Natal di Jateng meriah dan kondusif, Uskup Agung Semarang: Persaudaraan toleransi dijunjung tinggi!
Indahnya toleransi beragama, 4 artis Muslim ini ikut dalam perayaan Natal
Aktris Fannita Jacklin mengaku berat bermain dalam film Uti Deng Keke, syarat akan pesan toleransi sosial
Tidak ada toleransi, Verrel Bramasta pastikan Venna Melinda ajukan perceraian Ferry Irawan ke Pengadilan Agama