Wah! Ternyata begini fungsi dan sejarah sajadah bagi umat muslim

LOMBOK INSIDER – Siapa yang tak kenal sajadah? Benda yang satu ini kerap digunakan sebagai alas untuk salat oleh umat muslim.

Tak hanya populer, sajadah juga memiliki beragam corak dan bahan, sehingga bisa disesuaikan dengan selera orang tua hingga kaula muda.

Bahkan, ukuran sajadah pun bervariasi. Hal ini tentu saja berguna untuk memudahkan umat muslim dalam beribadah.

Baca Juga: Info Lowongan Kerja: Perusahaan BUMN PT KCIC buka perekrutan karyawan baru, cek posisi dan syarat di sini

Biasanya, di bulan Ramadhan sajadah lebih banyak dijual di toko-toko perlengkapan alat sholat, termasuk di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Sebagai salah satu alat perlengkapan sholat, sajadah sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan bagi kalangan umat Islam.

Dilansir Lombok Insider dari Youtube Pro3 Jakarta pada Kamis, 30 Maret 2023, kata sajadah berasal dari bahasa Arab yakni sajjadah, artinya alat ibadah berupa satu lembar kain atau karpet yang digunakan oleh umat muslim.

Baca Juga: Perlu waspada! Untuk menukar uang THR di pinggir jalan, jika kamu tak mau menanggung resiko ini

Sajadah biasanya diletakkan di atas tanah atau lantai sebagai alas salat. Alas tersebut digunakan saat sujud dan duduk, hal ini dilakukan agar terhindar dari najis sehingga fungsi sajadah yang paling utama adalah menjaga kesucian dalam salat.

Banyak sajadah dibuat oleh tukang tenun di pabrik. Desain sajadah pada umumnya menggambarkan asal wilayah dan penenunnya sehingga sangat menarik.

Sajadah biasanya dihiasi dengan bentuk-bentuk dan pola geometris. Selain itu, sajadah juga dihiasi dengan gambar yang mencerminkan markah tanah Islam, seperti Ka'bah.

Sajadah juga sering dihiasi dengan simbol-simbol keagamaan yang berfungsi sebagai alat bantu untuk mengingat. 

Baca Juga: Lowongan kerja Bank BTPN Syariah serentak di Jawa Tengah, terbuka untuk lulusan SMA, SMK, D3, hingga S1 lho!

Sajadah sendiri banyak ditemukan di daerah Asia Tengah dan Barat. Awal mula terbuatnya sajadah yakni pada masa Nabi Muhammad SAW yang berdoa di atas Khumrah atau tikar.

Pada saat litu tikar tersebut diketahui terbuat dari daun palem dan digunakan sebagai alas untuk kebersihan tempat untuk berdoa dan salat.

Nabi Muhammad SAW berkata sajadah tidaklah hal yang wajib ada, sebagaimana hadits berikut ini:

"Seluruh bumi telah dijadikan tempat sholat, kecuali kuburan dan kamar kecil." (Al-Tirmidzi).