LOMBOK INSIDER – Ramadhan sebentar lagi, berbagai persiapan dilakukan oleh umat Muslim di seluruh dunia, khususnya Indonesia.
Namun menjelang Ramadhan, muncul pertanyaan apakah perempuan atau Muslimah diperbolehkan meminum obat penunda haid selama bulan suci tersebut.
Pertanyaan ini muncul lantaran tak sedikit perempuan yang ingin agar puasanya di bulan Ramadhan full.
Baca Juga: Waduh! Harga bahan pokok ini makin meroket jelang Ramadhan 2023, simak daftarnya di sini
Di dalam medis, meminum obat penunda haid harus dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter agar aman dan tidak membahayakan kesehatan. Sementara di kalangan ulama, ada perbedaan pendapat mengenai hal ini.
Buya Yahya mengatakan, mengonsumsi obat penunda haid bagi perempuan dalam Islam bukanlah sebuah kewajiban sekalipun niatnya adalah untuk menjalankan ibadah puasa Ramadhan.
Jika dirasa tidak aman atau tidak mampu untuk meminum obat tersebut, kata Buya Yahya, maka para perempuan bisa mengganti puasa Ramadhan yang tertunda akibat haid dengan puasa pada hari-hari yang lain di luar masa haid.
Dilansir Lombok Insider dari kanal YouTube Al-Bahjah TV, Buya Yahya menyebut, haid merupakan fitrah seorang perempuan yang akan berimbas pada kesehatan mereka, sehingga meminum obat penunda haid justru menyalahi fitrah tersebut.
Selain itu, di dalam Islam, menjalankan ibadah puasa memiliki makna yang sangat penting, yaitu meningkatkan kesadaran dan ketaqwaan kepada Allah SWT.
Baca Juga: Negara negara ini bakal menjalankan puasa Ramadhan 1443 H di tanggal 23 Maret 2023
Ibadah ini juga diharapkan menumbuhkan rasa empati terhadap sesama yang kurang beruntung. Oleh karena itu, penggunaan obat penunda haid dirasa kontraproduktif dengan anjuran Allah SWT.
Meski diakui sebagai sarana memudahkan perempuan dalam menjalankan ibadah, namun tetap saja langkah ini tidak bijak dan bertanggung jawab lantaran membahayakan keselamatan diri.
Untuk diketahui, obat penunda haid atau obat pengatur siklus haid adalah obat yang biasa digunakan oleh perempuan bertujuan untuk menunda atau mengatur siklus menstruasi mereka.
Obat ini bekerja dengan menghambat produksi hormon estrogen dan progesteron dalam tubuh, sehingga dapat menunda atau menghentikan siklus menstruasi.
Secara medis, penggunaan obat penunda haid dapat membantu perempuan yang sedang mengalami masalah kesehatan sehingga tidak dianjurkan untuk kegiatan peribadatan kecuali yang mendesak.
Apa lagi obat penunda haid juga memiliki efek samping yang perlu diwaspadai, seperti sakit kepala, mual, muntah, perubahan mood, hingga risiko penyakit tertentu.* * *
Artikel Terkait
Bulan suci Ramadhan jadi momentum healing terbaik, kembalikan fitrah sesungguhnya manusia
Ziarah kubur menjelang Ramadhan. Apa hukumnya dalam pandangan Islam?
Ramadhan sebentar lagi. Intip 5 jenis makanan saat buka puasa yang baik bagi tubuh. Nomor 4 sering dilupakan
Inspirasi menu buka puasa di bulan Ramadhan yang simpel lezat dan bikin nafsu makan meningkat, ini resepnya!
Kapan puasa Ramadhan 2023, apakah Muhammadiyah dan Pemerintah sama?