Hati-hati! Kebiasaan makan yang buruk bisa jadi penyebab kanker. Berikut penjelasan dari dr. Ema Surya Pertiwi

LOMBOK INSIDER – Kanker diprediksi menjadi penyebab utama kematian di setiap negara pada abad ini.

Karena apa yang kita makan atau masuk ke tubuh, itulah yang akan di olah tubuh dan akhirnya dapat meningkatkan resiko kanker.
Oleh karena itu Dokter sekaligus YouTuber Ema Surya Pertiwi, akan menjelaskan kebiasaan-kebiasaan makan yang ternyata terbukti dapat meningkatkan resiko kanker pada tubuh.

Dan berikut kebiasaan-kebiasaan makan tersebut:

1. Makanan dengan tinggi garam
Mengkonsumsi makanan asin dalam jumlah yang sangat besar,seperti ikan asin, makanan dengan pengawet rasa asin itu dikaitkan dengan peningkatan resiko kanker.

Baca Juga: Resmi menikah, Kiky Saputri bikin suami bangga, Muhammad Khairi: Makasih ya sayang...

Hal ini disebabkan oleh beberapa hal, yang pertama garam itu sendiri, garam pengawet dalam makanan berasal dari nitrit, dan dalam proses pengawetannya bisa menjadi nitrosamine yang dapat menyebabkan kanker.

Yang kedua, orang yang terlalu banyak mengkonsumsi makanan asin dapat meningkatkan terkena resiko infeksi helicobacter pylori yang meningkatkan resiko terkena kanker lambung.
Dan juga mengkonsumsi ikan asin yang berlebihan, akan meningkatkan resiko terkena kanker nasofaring, karena dikategorikan sebagai karsinogen.

2. Mengkonsumsi minuman yang terlalu panas

Konsumsi minuman seperti the, matte, kopi saat panas dan mendidih diatas 65 derajat celcius, di klasifikan sebagai peningkat resiko karsinogen, kanker esofagus pada manusia.

Baca Juga: Resmi menikah, Kiky Saputri bikin suami bangga, Muhammad Khairi: Makasih ya sayang...

Jadi sangat disarankan untuk mengurangi konsumsi makanan dan minuman, ketika masih dalam keadaan panas.

3. Daging merah

Daging olahan seperti ham, bacon, sosis, daging kaleng dikategorikan sebagai karsinogen, dimana mengkonsumsi daging olahan sebanyak 50 mg per hari dapat mengakibatkan terkena kanker sebanyak 17 persen.

Daging merah juga dikategorikan sebagai karsinogenik dimana mengkonsumsi sebanyak 100 gram, meningkatkan terkena kanker sebanyak 18 persen.