LOMBOK INSIDER – Angka kasus covid-19 memang sudah mulai melandai sejak beberapa bulan terakhir. Namun hal ini tidak membuat pemerintah Indonesia lengah.
Demikian ditegaskan R Rifa Herdian, Corporate Secretary & Investor Relation PT Bio Farma (Persero) saat memberikan penjelasan terkait kesiapan Bio Farma memproduksi Vaksin Covid 19 BUMN, ketika sudah lolos uji klinis nanti.
“Vaksinasi Covid-19 merupakan game changer, untuk membantu bangsa Indonesia keluar dari permasalahan pandemi, termasuk dengan akan diproduksinya Vaksin Covid 19 BUMN, kebanggaan Indonesia,” jelas Rifa Herdian, di Mataram, Jumat 8 Juli 2022.
Baca Juga: Ini profil penembak mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe
Kiprah Bio Farma dan anak usahanya dalam memerangi pandemi merupakan bentuk komitmen dari BUMN Farmasi untuk menjalankan peran strategis dalam menjaga stabilitas penyediaan dan distribusi vaksin secara nasional dengan memenuhi standar tertinggi WHO.
Vaksin Covid 19 BUMN ini merupakan vaksin pertama yang pengembangannya dari hulu hingga hilir dikembangkan di Indonesia oleh Bio Farma.
“Dari tahapan riset dan pengembangan hingga uji klinis telah dipastikan memenuhi standar tinggi sesuai regulasi internasional,” kata Rifa Herdian.
Baca Juga: BMKG beri penjelasan mengapa suhu sangat dingin di NTB pada malam dan pagi hari
Lebih lanjut Rifa Herdian mengatakan, kunjungan ke site Uji Klinis di Lombok sebagai bentuk apresiasi dari Manajemen Bio Farma atas kerjasama tim peneliti, Dinkes dan masyarakat Lombok yang terjalin baik.
“Atas nama Bapak Dirut dan BoE Bio Farma mengucapkan terima kasih atas dukungan semua pihak yang telah mendukung penelitian dan pengembangan Vaksin Covid 19 BUMN ini, yang merupakan wujud dari kemandirian bangsa Indonesia dalam melawan pandemi,” tegasnya.
Sementara dr. Yetty Movieta Nency, Sp.A(K)-IBCLC, selaku Ketua Tim Peneliti Center Semarang FK Undip (tim uji klinis Fase 3 Vaksin Covid 19 BUMN) menjelaskan, bahwa vaksin buatan Bio Farma saat ini sudah masuk pada tahap uji klinis fase 3.
“Pelaksanaan uji klinis fase 3 dilakukan setelah Bio Farma mendapatkan Persetujuan Pelaksanaan Uji Klinik (PPUK) fase 3, yang telah ditandatangani oleh Kepala Badan POM Penny K. Lukito, pada 6 Juni 2022 lalu. Kick Off-nya dihadiri oleh Ka BPOM, Meneg BUMN, Menteri Kesehatan,” jelas dr Yettty Movieta.
Selain dilaksanakan di Semarang dan Lombok, uji klinis fase 3 juga dilaksanakan: di Jakarta bekerjasama FK UI, di Padang bekerja sama FK Universitas Andalas, diKota Makassar bekerja sama dengan FK Unhas.
Artikel Terkait
Luar biasa! Ini 5 manfaat kehidupan intim suami istri selain kesenangan dan kegembiraan, bagus untuk kesehatan
Kisah pasien autoimun yang disembuhkan dengan metode ruqyah
IDAI minta agar sekolah dan Diknas wajibkan anak dan staf untuk vaksinasi lengkap
Pakar kesehatan menguak rokok elektronik sebabkan kerusakan paru dan otak, begini dampaknya pada pemakai
Viral ganja medis! Bedakan Ganja Medis, bukan asal-asalan ganja