LOMBOK INSIDER- Wakil Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat (Wagub NTB) , Sitti Rohmi Djalilah, mengajak Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Provinsi Nusa Tenggara Barat untuk memperbanyak gerakan menangani stunting.
Sitti mengatakan bahwa gerakan yang dilakukan saat ini sudah the right track. Karena itu, hal yang harus dilakukan adalah meningkatkan kualitas pelayanan yang ada di desa dan dusun. Kuncinya adalah gerakan, karena hampir semua sudah diikhtiarkan.
Lalu usaha yang dibutuhkan saat ini bagaimana kabupaten sampai desa dusun satu irama. Yang pertama pemberian tablet penambah darah, itu sudah ada program nya, program untuk SMA SMK dan ibu hamil. Ke dua program bakti stunting untuk menggerakkan anak-anak SMA SMK SLB ini untuk menyumbangkan telur seikhlasnya.
Dengan demikian, ia berharap Pemprov NTB mulai Maret ini melakukan gerakan dari ASN secara sukarela menyumbang, yaitu melalui koordinasi dengan OPD masing-masing seikhlasnya karena yang penting dibutuhkan sikap konsisten tanpa ada paksaan.
Baca Juga: Menangis haru Indra Bekti ucapkan kata-kata ini pada Aldilla Jelita setelah digugat cerai
Suatu gerakan baru yaitu sumbang telur ini butuh pengawasan. Melalui Dinas Kesehatan kemudian kepala puskesmas menyalurkan ke posyandu hingga kader.
" Dan disinilah peran PKK, dimana PKK desa bisa membantu meyakinkan sumbangan telur itu sampai ke anak stunting," jelasnya.
Siti Rohmi Jalilah menjelaskan bahwa sekarang posyandu itu menjadi sesuatu yang dipentingkan. Orang mulai senang datang ke posyandu, mulai merasa dengan mengaktifkan posyandu begitu banyak yang bisa dibantu .
"Tinggal teknisnya saja yaitu memveri penambah darah, telur dan edukasi dan sekali lagi kuncinya itu komitmen," jelas Rohmi .
Sekarang harus dilakukan juga bagaimana meyakinkan para pendamping desa untuk menyiapkan peralatan standar posyandu.
Peralatan seperti timbangan elektrik digital, training kader dalam umlah besar, PMT dan Pokjanal berbasis desa. Sehingga dengan intervensi yang benar, posyandu dan kader aktif, stunting tidak perlu dibuat stress. Asalkan sistem sudah berjalan baik dan benar.
Baca Juga: Resep asinan buah nanas, mangga dan bengkuang yang manis dan tahan lama
Sitti Rohmi Djalilah mengajak Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Provinsi Nusa Tenggara Barat untuk memperbanyak gerakan dalam menangani stunting. Hal itu disampaikannya pada saat menerima audiensi Pita Putih Indonesia di ruang kerjany pada Senin (27/02).
Artikel Terkait
Protein hewani lokal rekomendasi Kementerian Kesehatan untuk cegah stunting
Kreatifitas olahan nugget ikan tongkol ala makanan sehat mencegah stunting KKN-T UNRAM di Desa Tanjung Luar
Kabupaten Sumedang berhasilkan turunkan angka stunting, Menkes RI: Bisa jadi contoh
NTB bangga, angka stunting 16,84 persen tahun 2022. Wagub optimis 2023 menjadi 14 persen
Keren! Wagub NTB apresiasi film stunting karya SMAN I Mataram