LOMBOK INSIDER - Sungguh tragis, korban tewas gempa maut di Turki dan Suriah mencapai 46 ribu jiwa, bahkan kini penyakit mematikan mengintai.
Dua belas hari setelah gempa maut di Turki dan Suriah, lebih dari 46.000 orang tewas dan lebih dari 84.000 bangunan rusak parah.
Ketika Turki berupaya untuk bangkit, satu kekhawatiran tumbuh untuk para korban gempa yang berada di Suriah.
Para korban selamat di Suriah diperkirakan akan mengalami kelaparan.
Program Pangan Dunia (WFP) meminta kepada pihak berwenang di bagian barat laut Suriah, untuk berhenti memblokir akses ke daerah tersebut, karena ratusan ribu orang yang berada di sana terancam mati kelaparan akibat minimnya pasokan bantuan.
Seperti dilansir Lombok Insider dari Al Jazeera, Minggu, 19 Februari 2023, jumlah korban tewas di Turki mencapai 40.642.
Sementara di negara tetangganya yakni Suriah melaporkan jumlah korban tewas lebih dari 5.800.
Hingga kini, upaya penyelamatan terus berlanjut.
Para pekerja dari Kyrgyzstan pada Sabtu, 18 Februari 2023 berusaha untuk menyelamatkan sebuah keluarga Suriah yang beranggotakan tiga orang untuk keluar dari puing-puing sebuah bangunan di kota Antakya di selatan Turki.
Baca Juga: Fuji dan Thariq dikabarkan putus, pemberian cincin Thoriq jadi sorotan
Tiga orang, termasuk seorang anak berhasil diselamatkan hidup-hidup.
Setelah menjalani perawatan, ibu dan ayahnya selamat tetapi anak itu meninggal karena dehidrasi.
Artikel Terkait
Gempa Turki, Christian Atsu ditemukan tewas dibawah reruntuhan bangunan
Selamat jalan Christian Atsu! Tertimbun selama 12 hari akibat gempa Turki, kini ditemukan meninggal dunia
Profil Christian Atsu, Winger Ghana yang Cetak Gol Terakhir di Laga Turki Sebelum Meninggal Karena Gempa Maut
Christian Atsu tutup usia: Eks Winger Chelsea itu menjadi korban gempa bumi yang mengguncang Turki-Suriah 2023
Turki dan Suriah Berusaha Bangkit Kembali Usai Dihantam Gempa Maut