Para penyintas memberikan laporan mengerikan tentang gempa bumi Turki dan Suriah

- Selasa, 7 Februari 2023 | 18:50 WIB
Seorang pria bereaksi sambil berdiri di tengah puing-puing setelah gempa bumi di Hatay, Turki [Umit Bektas/Reuters]
Seorang pria bereaksi sambil berdiri di tengah puing-puing setelah gempa bumi di Hatay, Turki [Umit Bektas/Reuters]

LOMBOK INSIDER - Operasi penyelamatan sedang berlangsung sehari setelah gempa dahsyat mengguncang Turki tenggara dan Suriah barat laut, menewaskan ribuan orang.

Jumlah korban tewas diperkirakan akan terus meningkat, dan banyak dari mereka yang membutuhkan masih diisolasi karena suhu yang sangat dingin dan jalan yang tertutup, yang mencegah tim penyelamat mencapai daerah yang terkena dampak.

Bahkan bagi yang selamat, cobaan belum berakhir, dengan banyak yang terpaksa tetap berada di tempat terbuka karena takut akan lebih banyak gempa susulan, dan hanya sedikit tempat yang harus dituju.

Baca Juga: Ketika tim penyelamat dari seluruh dunia berlomba dengan waktu dalam mencari korban gempa di Turki dan Suriah

Berikut beberapa kisah mereka.

'Tidak ada yang datang': Penduduk Hatay Turki memohon bantuan

Penduduk provinsi Hatay Turki, di mana banyak orang masih terperangkap di bawah reruntuhan, mengatakan mereka tidak mendapat banyak bantuan sejak gempa Senin.

Menangis di tengah hujan, seorang warga yang menyebut namanya Deniz meremas-remas tangan putus asa.

Baca Juga: Festival Bau Nyale sebentar lagi lho! Simak legenda Putri Mandalika dan asal usulnya

"Mereka membuat keributan tapi tidak ada yang datang," katanya. 

“Kami hancur, kami hancur. Ya Tuhan … Mereka memanggil. Mereka berkata, 'Selamatkan kami,' tapi kami tidak bisa menyelamatkan mereka. Bagaimana kita akan menyelamatkan mereka? Tidak ada siapa-siapa sejak pagi.”

'Kiamat' di Idlib

Jauh sebelum fajar ketika goncangan hebat menyentak Muhammad Alloush dari tidur lelapnya.

Baca Juga: Penglihatan semakin memburuk, Indra Bekti akhirnya harus lakukan operasi yang ke-3 kalinya: Di matanya ada...

Halaman:

Editor: Donald Kurniawan Silalahi

Sumber: Al Jazeera

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X