Bikin merinding, cuaca buruk menghambat aksi penyelamatan korban gempa di Turki dan Suriah

- Selasa, 7 Februari 2023 | 15:21 WIB
Tim penyelamat korban gempa di Turki dan Suriah  (Instagram @islamicreliefuk)
Tim penyelamat korban gempa di Turki dan Suriah (Instagram @islamicreliefuk)

LOMBOK INSIDER - Kondisi salju, hujan, dan beku menghambat operasi pencarian dan penyelamatan korban gempa di turki dan Suriah, dimana jumlah korban gempa melebihi 3.000 orang

Cuaca buruk menghambat upaya penyelamatan setelah gempa berkekuatan 7,8 SR dan gempa susulan yang kuat melanda Turki selatan dan Suriah barat laut, menewaskan ribuan orang dan melukai lebih banyak lagi.

Menurut Survei Geologi AS, gempa terjadi pada pukul 04:17 (01:17 GMT) pada hari Senin, 7 Februari 2022, di kedalaman sekitar 17,9 km (11 mil), menyebabkan runtuhnya dan kehancuran bangunan di seluruh wilayah.

Baca Juga: Sempat pulang ke rumah, Indra Bekti kembali masuk Rumah Sakit, bakal jalani operasi lagi

Gempa dahsyat itu juga dirasakan di Siprus dan Lebanon.

Selain kehancuran akibat gempa, Wakil Presiden Turki Fuat Oktay mengatakan pihak berwenang juga berjuang dengan kondisi cuaca yang sangat buruk.

“Kami berusaha menjangkau wilayah itu secepat mungkin,” kata Oktay kepada media.

Daftar donasi untuk membantu korban gempa maut Turki dan Suriah.
Daftar donasi untuk membantu korban gempa maut Turki dan Suriah. (Instagram @lazismupusat)

Sinem Koseoglu dari Al Jazeera, melaporkan dari Istanbul, mengatakan kondisi musim dingin yang keras membuat situasi di lapangan “sangat sulit”.

“Di mana-mana ada salju atau hujan, dan sangat dingin… kondisi cuaca dan iklim membuat sangat sulit bagi petugas penyelamat dan warga sipil,” katanya. 

"Tampaknya ini menjadi tantangan terbesar bagi semua orang," tambahnya.

Baca Juga: Pertama kali, Kementerian PANRB gelar kompetisi WiNNER

Tayangan TV tentang operasi penyelamatan di kota Diyarbakir, Turki tenggara, menunjukkan lusinan penyelamat dan sukarelawan mencari melalui puing-puing di jaket musim dingin mereka dan menghadapi syal dengan salju di tanah saat mereka mati-matian mencari korban selamat.

“Dingin, dan banyak orang kehilangan rumah – mereka berada di tempat terbuka, dan bagian utara Suriah sudah menjadi rumah bagi jutaan orang yang tinggal di tenda,” katanya.

Halaman:

Editor: Donald Kurniawan Silalahi

Sumber: Al Jazeera

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X