LOMBOK INSIDER-Pemimpin partai sayap kanan Denmark garis keras, Rasmus Paludan membuat aksi kontroversi di depan Kedutaan Besar (Kedubes) Turki di Stockholm, Swedia pada Sabtu (21/1/2023).Politisi Swedia itu kembali membakar salinan Alquran.
Namun aksi provokatif Paludan yang melakukan pembakaran Alquran bukan kali pertamanya terjadi.
Dikutip Lombokinsider dari Nahdlatul Ulama Online, sebelumnya, tindakan islamofobia serupa juga telah dilakukan Paludan pada 2019 silam.
Baca Juga: Rasmus Paludan tak takut kualat bakar Al-Quran, anggota DPR minta pemerintah RI lebih tegas ke Swedia
Dalam penjelasan TRT, Paludan bahkan membungkus salinan Alquran dengan daging asap, membakarnya, dan melemparnya ke udara.
Paludan juga melakukan aksi yang sama pada September 2020. Saat itu ia membakar Alquran di Rinkeby, di selatan Kota Malmo, Swedia.
Paludan kemudian dicekal masuk Swedia selama dua tahun, sebagaimana dikutip dari Al Jazeera.
Baca Juga: Aksi pembakaran Al Quran yang dilakukan Rasmus Paludan tuai kecaman keras, Ketua DPP PKS buka suara!
Pada April 2022, Paludan kembali mengorganisasi dan mengumumkan beberapa demonstrasi di kota-kota besar Swedia.
Aksi pembakaran Alquran terjadi di wilayah mayoritas Muslim di Swedia, termasuk di wilayah Linkoping.
Dilansir Anadolu Agency, aksi provokatif lagi-lagi dilakukannya. Ia kembali membakar Alquran di depan Masjid Raslatt di Kota Jonkoping, Swedia pada Mei 2022.
Baca Juga: Ikuti Rasmus Paludan, provokator anti Islam Belanda robek Al-Quran, mengaku dapat izin pemerintah
Saat itu, Paludan didatangi jamaah masjid setempat. Namun ia kabur menggunakan mobil.
Kejadian tersebut menjadi perbincangan di media sosial. Aksi pembakaran Alquran yang dilakukan Paludan menuai sejumlah respons dari banyak pihak termasuk Indonesia.
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri (Kemlu) geram dan mengecam keras aksi yang dilancarkan Paludan itu.
Baca Juga: Aksi pembakaran Alquran di Swedia, PKS: Keji!
“Indonesia mengutuk keras aksi pembakaran kitab suci Alquran oleh Rasmus Paludan, politisi Swedia di Stockholm (21/1),” tulis Kemlu dalam pernyataannya di akun Twitter resmi.
Pemerintah Indonesia menegaskan bahwa kejadian miris tersebut merupakan aksi penistaan kitab suci dan juga mencederai nilai toleransi antarumat beragama.
“Aksi penistaan kitab suci ini telah melukai dan menodai toleransi umat beragama,” katanya.
Baca Juga: Inilah sosok Lukman Al Hakim yang bukanlah seorang Nabi, namun Allah abadikan nasihatnya dalam Alquran
Indonesia juga menilai protes melalui pembakaran kitab suci umat Islam tersebut, yang dinarasikan sebagai kebebasan berekspresi, merupakan tindakan yang tidak bertanggung jawab.
“Kebebasan ekspresi harus dilakukan secara bertanggung jawab,” tulisnya kembali.
Insiden pembakaran Alquran itu terjadi di tengah situasi Turki dan Swedia sedang keruh.
Baca Juga: Potret cantik Nadia Hawasyi, qoriah yang marah disawer dua pria saat melantunkan ayat suci Alquran
Swedia membutuhkan lampu hijau Turki untuk tergabung dalam keanggotaan NATO.
Sebagai anggota NATO sejak 1952, Turki mendukung kebijakan pergumulan pertahanan tersebut.
Namun, Swedia terjegal masuk lantaran pihak Turki yang belum membuka jalan bergabungnya Swedia.
Baca Juga: Erdogan mengancam Swedia yang telah melakukan pembiaran atas pembakaran Al-Qur’an
Artikel Terkait
Erdogan mengancam Swedia yang telah melakukan pembiaran atas pembakaran Al-Qur’an
Muhammadiyah bereaksi soal aksi bakar Al-Qur'an di Swedia
Geger! Pembakaran Al-Qur’an oleh politikus Swedia, Direktur FIWS: cermin Islamofobia
Aksi pembakaran Alquran di Swedia, PKS: Keji!
Rasmus Paludan tak takut kualat bakar Al-Quran, anggota DPR minta pemerintah RI lebih tegas ke Swedia