LOMBOK-INSIDER. Hallo K-Pop lovers yang budiman. Mau tau cara menaklukkan Negeri Ginseng yang mudah, meriah, cepat dan tepat? Nih simak rahasianya ya.
Belajar bahasa pada umumnya memiliki kerumitan tersendiri jika dibandingkan dengan belajar ilmu humaniora yang lain. Bagi sebagian orang, belajar bahasa sangat sulit dan memusingkan.
Tetapi bagi sebagian orang yang lain, belajar bahasa itu sesuatu yang menyenangkan dan mengasyikkan. Agar belajar bahasa Korea itu mengasyikkan, yuk pelajari sejumlah rahasianya.
Baca Juga: Mikha Tambayong pakai Gaun pernikahan mirip dengan ibu Deva menikah di Bali dengan Deva Mahenra
1. Hal yang pertama adalah niat yang baik. Mempelajari apapun termasuk bahasa haruslah dimulai dengan niat yang baik. Hal ini akan berdampak pada motivasi atau semangat yang tinggi dalam mempelajarinya.
2. Senang dengan bahasa Korea. Salah satu pepatah Indonesia yang membumi adalah: tak kenal maka tak sayang, kalau sudah dikenal harus terus disayang. Orang yang belajar bahasa secara umum memiliki alasan yang berbeda-beda, tergantung tujuan yang hendak dicapai.
Jika seseorang sudah senang atau bahagia dengan sesuatu biasanya ia akan berusaha untuk tahu lebih banyak dengan yang disenanginya. Demikian juga halnya dengan belajar bahasa. Kalau sudah senang, pasti termotivasi untuk belajar.
3. Praktek. Dalam belajar bahasa, praktek merupakan salah satu kunci keberhasilan. Apalagi bisa mempraktekkannya langsung dengan penutur aslinya (native speaker). Khusus bahasa Korea untuk praktek berbahasa dengan native speaker, masih terbilang jarang jika dibandingkan dengan native speaker bahasa Inggris.
Salah satu cara menghadapi keterbatasan ini adalah dengan bergabung dengan teman-teman di jejaring sosial yang merupakan perkumpulan atau club-club berbahasa Korea.
Cara lainnya yakni membuat pertemanan dengan native speaker sendiri, kemudian sering melakukan chatting dengan menggunakan bahasa Korea. Sambil mengasah kemampuan berbahasa, persahabatan juga bisa terjalin.
Baca Juga: Bukan musuhan! Inilah alasan Yuni Shara jauhi Raffi Ahmad, ternyata karena ini
4. Jangan malu. Dalam Islam, menerapkan budaya malu merupakan sebagian dari iman. Namun dalam konteks belajar bahasa, malu adalah salah satu kelemahan atau penyakit yang harus disingkirkan.
Perasaan takut salah, takut ditertawakan memang menjadi momok yang kerap mengganggu pikiran. Apalagi jika lawan bicara kita memiliki kemampuan bahasa yang melebihi kita, hampir dipastikan ia akan selalu memperoleh kesalahan yang kita lakukan.
Artikel Terkait
Piala Dunia! Kesebelasan Brasil terlalu tangguh bagi Korea Selatan , Skor 4-1
Analis nilai raksasa Korea Selatan LG sebagai mitra yang tepat jika Apple ingin menjual mobil listrik 2026
Shin Tae-yong pulang ke Korea Selatan? Indra: Pelatih Shin Tae-yong juga perlu istirahat
Pasangan Fajar/ Rian Unggulan Indonesia berhasil mengalahkan Ganda Unggulan Korea Selatan Choi Sol Gyu/Kim Won
Mengenal Daechang, makanan asal Korea Selatan yang viral di TikTok, banyak orang ketagihan