LOMBOK INSIDER - Perang berkepanjangan antara Rusia dan Ukraina masih terus berkecamuk hingga saat ini. Terhitung sejak invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022 silam.
Karena kondisi adu senjata terus menerus dilakukan, hingga diberitakan jika pasokan senjata Rusia mulai menipis. Merasa terdesak, Vladimir Putin dikabarkan telah mengirim utusan ke Korea Utara.
Dilansir dari akun Twitter AFP, Penasehat Keamanan Nasional AS, John Kirby mengungkap jika Rusia saat ini telah berusaha secara intens memperoleh amunisi tambahan dari Korea Utara.
Baca Juga: Raffi Ahmad dituduh terlibat kasus dugaan gratifikasi Rafael Alun, begini kata netizen
Sebagai imbalannya, Vladimir Putin menawarkan makanan sebagai barter ke pihak Kim Jong Un.
Korea Utara diyakini selama ini telah memasok senjata bagi Wagner Group (tentara bayaran Rusia). Wagner Group ini dituding AS selama ini sebagai pembantu Rusia dalam melancarkan agresinya ke Ukraina.
Wagner ditengarai telah membantu pemerintahan Presiden Vladimir Putin melakukan invasi ke Ukraina, terutama sekali pada awal-awal agresi dilakukan.
Baca Juga: Spesial! Erina Gudono buatkan menu sehat ini untuk Kaesang Pangarep saat berbuka puasa: Rendah gula
Wagner Group merupakan perusahaan swasta yang dipimpin oleh Yevgeny Prigozhin, seorang konglomerat Rusia dan tidak terikat dengan pemerintah Rusia. Yevgeny Prigozhin, selama ini disebut pernah menjadi antek Putin.
AS yang diwakili John Kirby juga menuding negara Kim Jong Un ini telah menjual roket infanteri dan rudalnya ke Wagner Group. Jika terbukti benar, maka AS tidak segan akan menjatuhkan sanksi berat terhadap group ini.
Disebutkan pula, untuk mendukung operasi militernya di Ukraina, Wagner terus mencari pasokan senjata dari seluruh dunia, salah satunya Korea Utara.
AS bahkan meyakini jika Korea Utara telah menyelesaikan pengiriman senjata itu ke Wagner. Senjata itu menurut Kirby dibiayai oleh alutsista.
Diperkirakan Kirby, Wagner Group ini telah menghabiskan dana lebih dari US$100 juta atau sekitar Rp.1,5 triliun untuk melancarkan agresi militernya di Ukraina.
Saat ini, ada sejumlah 50 ribu pasukan Wagner yang terbagi menjadi 10 ribu kontraktor terampil dan 40 ribu narapidana , kata Kirby.
Artikel Terkait
Pertemuan Xi Jinping dan Vladimir Putin di Moskow, siapa yang paling diuntungkan?
Mantan penulis pidato Presiden Vladimir Putin malah jadi buronan kriminal Rusia gegara lakukan hal ini
Dokumen bocor, Putin rencanakan 'pembersihan total' warga Ukraina dengan menggiring mereka ke kamp konsentrasi
Tidak mau kalah dengan Putin, Volodymyr Zelensky ajak Cina bertemu
Putin ketakutan! Rusia tahan jurnalis AS karena dianggap mata-mata