LOMBOK INSIDER - Seorang ahli IT asal Indonesia, tepatnya dari Garut, Jawa Barat, Yusep Maulana mengaku gagal kerja sama internasional dengan seseorang yang berasal dari Israel.
Yusep Maulana mengatakan, kerja sama tersebut semula diadakan untuk menggarap aplikasi berbasis teknologi Data Centric AI dengan seseorang yang berasal Israel.
Menurut Yusep, pada awalnya ia dan orang yang berasal Israel itu sudah sepakat untuk menggarap aplikasi tersebut seharga 10 ribu USD atau sekitar Rp150 juta.
Namun, kata Yusep Maulana, tiba-tiba pihak Israel membatalkan proyek tersebut secara sepihak.
“Dapat projek dari orang Israel untuk garap aplikasi berbasis teknologi Data Centric AI,” kata Yusep Maulana, dikutip Lombok Insider dari akun Instagram @oyusep pada Kamis, 30 Maret 2023.
“Sudah Deal $10.000 setara Rp150jtan tapi mendadak dibatalkan sepihak,” lanjutnya.
Baca Juga: Perusahaan BUMN PT PELNI buka lowongan kerja, yuk simak syarat, posisi dan ketentuannya!
Menurut Yusep, dibatalkannya proyek tersebut oleh pihak Israel setelah dirinya mengirimkan identitas untuk perjanjian kerja.
Dari sana diketahui bahwa dirinya mendapat notice dari negara Israel.
Usut punya usut, ia pernah membuat sebuah game bertajuk ‘Palestina Freedom’ pada tahun 2017 silam.
Baca Juga: Ngaji bareng Habib Ja’far Erina Gudono diduga sedang hamil anak Kaesang Pangarep
Yusep memang mengaku bahwa diirnya mendukung Palestina untuk merdeka.
“Bingung harus sedih atau bangga jadi orang yang di blacklist Israel,” tuturnya.
“Padahal hanya dukung perdamaian.. Tidak ada maksud sudutkan pihak manapun,” tambahnya.***
Artikel Terkait
Penolakan terus datang, kini Forum Lingkar Pena ikut tolak kehadiran Israel pada Piala Dunia U-20 di Indonesia
Mahfud MD tegaskan Indonesia tidak terima Israel sampai Palestina Merdeka!
Ngamuk! Ribuan warga Israel protes Benjamin Netanyahu atas pemecatan Menteri Pertahanan Yoav Gallant
Meski mendatangkan mudarat, TGB dukung Israel bermain pada Piala Dunia U-20 di Indonesia, ini alasannya
Batalkan Drawing karena isu penolakan Timnas Israel U- 20, Presiden: Erick Thohir diutus bujuk FIFA