Dari Punjab hingga jadi menteri Skotlandia, Humza Yousaf muslim pertama jadi pemimpin di Eropa Barat

- Selasa, 28 Maret 2023 | 08:26 WIB
Humza Yousaf terpilih sebagai pemimpin Skotlandia sejak Rabu, 28 Maret 2023, sehingga ia menjadi pemimpin muslim pertama di Eropa Barat. (Tangkapan Layar Instagram @humzayousaf)
Humza Yousaf terpilih sebagai pemimpin Skotlandia sejak Rabu, 28 Maret 2023, sehingga ia menjadi pemimpin muslim pertama di Eropa Barat. (Tangkapan Layar Instagram @humzayousaf)

LOMBOK INSIDER –  Humza Yousaf keturunan etnis Punjab, Pakistan terpilih menjadi pemimpin Skotlandia dari Partai Nasional Skotlandia menggantikan Nicola Sturgeon yang sebelumnya berkuasa, sehingga Humza Yousaf menjadi pemimpin muslim pertama di Eropa Barat sejak Selasa, 28 Maret 2023.

Selama menjalankan kontes pemilihan bersaing dengan Sekretaris Kesehatan Skotlandia Kate Forbes dan Ash Regan, sebagai seorang muslim, Humza Yousaf  tetap menjalankan puasa Ramadan hingga tiba pengumuman kemenangan dirinya menjadi pemimpin Skotlandia pada Senin sore.

Humza Yousaf berusia 37 tahun saat terpilih sebagai pemimpin termuda Skotlandia dan dari kalangan muslim pertama, setelah sejak 2012 ia menjalankan berbagai tugas di pemerintahan.

Mengutip dari timesofindia.com pada Selasa, 28 Maret 2023, pemilihan tersebut diikuti oleh 72.169 anggota SNP (Scottish National Party) yang memberikan suara kepada Humza Yousaf dan  kedua kandidat lainnya dengan ketentuan bila satu kandidat mendapat suara lebih dari 50 persen, maka ia yang terpilih menjadi pemimpin Skotlandia.

Baca Juga: Makan sahur sambil menyelam di kolam renang, Ria Ricis tuai kontroversi lagi

Pada putaran pertama, belum ada yang terpilih. Baru pada putaran kedua, Forbes yang dibesarkan di India  oleh misionaris Kristen mendapat 48 persen suara, sedang Yousaf menang dengan 52 persen suara, sementara Ash Regan tidak ikut pemilihan pada putaran kedua.

Selama pemilihan, ketiganya melemparkan berbagai kebijakan yang berbeda satu sama lain sehingga menimbulkan kontroversi termasuk soal Rancangan Undang-Undang RUU Reformasi Pengakuan Gender yang sebelumnya diwacanakan Sturgeon namun mengundang pro dan kontra.

Ash Regan mengundurkan diri pada putaran kedua karena Humza Yousaf berencana menggugat rencana RUU tersebut ke pengadilan.

Ayah Humza Yousaf yakni Muzaffar diketahui berasal dari Punjab, Pakistan yang beremigrasi bersama keluarganya ke Skotlandia, sedangkan ibunya Shaaista lahir di Kenya, namun kemudian hari juga ikut keluarganya pindah ke Skotlandia.

Baca Juga: Segini harta Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jawa Timur yang digadang bakal jadi cawapres Anies Baswedan

Humza Yousaf dibesarkan dalam tradisi Punjab muslim yang taat meski ia juga tetap bisa berbaur dengan lingkungan di rumah dan sekolah.

Dalam pidato kemenangannya, ia bahkan berterima kasih kepada kakek-neneknya yang telah melakukan perjalanan dari Punjab ke Skotlandia lebih dari 60 tahun lalu tanpa menguasai bahasa Inggris dengan baik.

“Mereka bahkan tidak dapat membayangkan dalam mimpi liar mereka sekalipun bahwa cucu mereka suatu hari akan menjadi pemimpin Skotlandia berikutnya. Hari ini telah terkirim pesan yang jelas bahwa warna kulit atau keyakinan bukanlah penghalang untuk memimpin negara yang kami sebut rumah.”

“Dari Punjab hingga ke Parlemen saat ini, adalah perjalanan dari generasi ke generasi  yang mengingatkan kita bahwa harus selalu mengingat para migran yang juga turut berkontribusi pada negara kita,” ucap Humza Yousaf pada pidato kemenangan.***

Halaman:

Editor: Darmailawati LI

Sumber: timesofindia.com

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X