Situasi semakin parah, Rusia tempatkan senjata nuklir taktis di Belarus!

LOMBOK INSIDER - Presiden Rusia Vladmir Putin berkata Moskow akan menyimpan senjata nuklir taktis di Belarus.

Hal ini menandai pertama kalinya Rusia menyimpan senjata nuklir taktis di luar negeri sejak pertengahan tahun 1990-an.

Senjata nuklir taktis yang dimiliki Rusia adalah jenis senjata nuklir yang dirancang untuk digunakan dalam situasi tempur yang lebih terbatas dan spesifik daripada senjata nuklir strategis.

Baca Juga: Waduh! Tiara Andini ungkap menyesal karena hal ini di tengah kabar perceraian dan anak Alshad Ahmad

Senjata nuklir taktis biasanya memiliki daya ledak yang lebih rendah dan jangkauan yang lebih pendek dibandingkan dengan senjata nuklir strategis.

Pengumuman Putin dilakukan pada saat ketegangan dengan Barat meningkat akibat perang di Ukraina.

Beberapa komentator Rusia berspekulasi tentang kemungkinan serangan nuklir dari pengumuman tersebut.

Baca Juga: SKINTIFIC buka lowongan kerja untuk 5 posisi, tak ada batasan usia lho, buruan daftar!

Putin mengatakan kepada televisi pemerintah bahwa Presiden Belarus Alexander Lukashenko telah lama mengangkat masalah penempatan senjata nuklir taktis di negaranya.

“Tidak ada yang aneh di sini: Pertama, Amerika Serikat telah melakukan ini selama beberapa dekade. Mereka telah lama mengerahkan senjata nuklir taktis mereka di wilayah negara sekutu mereka,” kata Putin, dilansir Lombok Insider dari Alarabiya News pada Senin, 27 Maret 2023.

"Kami sepakat bahwa kami akan melakukan hal yang sama - tanpa melanggar kewajiban kami, saya tegaskan, tanpa melanggar kewajiban internasional kami tentang nonproliferasi senjata nuklir," lanjutnya.

Baca Juga: Astra Financial buka lowongan kerja untuk 8 posisi, cek kualifikasinya dan dapatkan gaji hingga Rp17 jutaan!

Putin tidak merinci kapan senjata itu akan dipindahkan ke Belarusia. Ia mengatakan Rusia akan menyelesaikan pembangunan fasilitas penyimpanan senjata nuklir taktis di Belarus pada 1 Juli.

Putin juga menambahkan bahwa Moskow tidak akan benar-benar mengalihkan kendali senjata nuklir taktis ke Minsk.

Sedangkan Departemen Luar Negeri AS dan Pentagon tidak segera membuat komentar dari pertanyaan yang sudah dikirimkan media.