Simak! Bisnis franchise Menantea nyungsep salah siapa? Ini caranya agar bisnis franchise Anda tidak merugi

LOMBOK INSIDER-Beberapa waktu lalu viral unggahan yang menyebutkan bisnis Menantea adalah scam yang nyata. Unggahan itu menyebutkan bahwa salah satu pebisnis franchise menantea mengatakan telah mengeluarkan modal 400 juta tetapi sehari hanya laku 5 gelas. 

Dalam penjelasan di akun instagramnya, konsultan keuangan Indonesia, Roy Shakti mengungkapkan beberapa fakta menarik mengenai bisnis franchise. Jangan takut berbisnis franchise karena tidak semuanya bodong. Simak ya!

Apakah bisnis franchise seperti ini adalah penipuan? Jawabannya adalah TIDAK. Karena, akadnya jelas. Jual gerobak dan bahan. 

Baca Juga: Heboh keindahan bulan dan bintang yang tampak berdekatan di langit malam kedua Ramadhan,ini penjelasannya...

Siklus bisnis franchise adalah seperti ini. Ekspektasi pembeli franchise adalah passive income padahal realita-nya adalah menjalankan gerobak dengan bahan dengan mengandalkan public figure. 

Baca Juga: Terharu, Nadia Kahf, hakim pertama berhijab di New Jersey, Amerika Serikat ambil sumpah dengan Al Qur'an

Catatan menarik juga diungkap praktisi bisnis FNB (Food and Beverages) Indonesia, Yuyun Anwar, bahwa masih banyak bisnis franchise FNB yang oke. Semua kembali kepembeli franchise yang harus mempertimbangkan risk and rewards dan tidak memiliki ekspektasi berlebih. 

Ketika membeli franchise, harusnya kita tidak langsung berharap cuan, tapi harus sadar bahwa kategorinya adalah business opportunity bukan full franchise. 

Baca Juga: Menu sehat dan enak untuk sahur, resep sup ayam makaroni dijamin beda dan segar ala Devina Hermawan masterchef

Menurut akun IG Yuyun Anwar, konsultan & praktisi teknologi olahan pangan dan kuliner, berikut cara menjaga sustainability bisnis franchise:

1. Pastikan kategori produk itu sedang tumbuh alias pasarnya masih gede, jika mau buka cabang banyak. 

Baca Juga: Resep enak buat sahur dan buka puasa ala Devina Hermawan masterchef, ayam goreng HongKong halal auto nambah

2. Pastikan entry barrier-nya tinggi atau stronghold nya kuat sehingga kompetitor tidak mencuri dengan mudah atau relevan dengan kebutuhan konsumen. Misalnya, ternyata konsumen bisa bikin teh sendiri atau dengan teh lain yang harganya lebih murah. 

3. Endorser, influencer dan lain-lain itu adalah penarik trafik yang bersifat mengundang konsumen saja. Orang tidak akan mengganti gaya hidup hanya dengan pengaruh artis misalnya. Jangan biarkan kamu mendapatkan konsumen yang hanya penasaran saja. Ini tidak akan menjamin keberlangsungan usaha.