LOMBOK INSIDER - Kabar tak sedap di akhir pekan ini datang dari sejumlah bursa saham di beberapa negara di benua Asia.
Dikabarkan kalau beberapa bursa saham diprediksi bakal mengalami tekanan dan pelemahan sepanjang Jumat (4/11/2022) ini.
Baca Juga: Ini cara mudah menjadi investor saham bagi pemula di Indonesia
Ini semua muncul karena muncul tren penurunan indeks acuan pada sesi penutupan bursa saham utama Eropa dan Wall Street, Amerika Serikat.
Indeks juga masih terbebani oleh kenaikan ekspektasi suku bunga Federal Reserve AS yang tetap tinggi di masa mendatang, setelah menaikkan 75 basis poin.
Baca Juga: Dahsyat, transaksi saham warga Sumatera Utara di pasar modal Indonesia lebih Rp 100 triliun
Potensi pelemahan ini terlihat di pembukaan perdagangan saham Jumat pagi yang mencatatkan pelemahan indeks ASX 200, Australia, sebesar 0,23%.
Hal itu dialami ASX 200 menjelang keluarnya rilis kebijakan suku bunga Reserve Bank of Australia pada hari Jumat ini juga.
Baca Juga: Yuk kenali apa itu indeks saham yang perlu kamu ketahui di pasar modal Indonesia
Indeks bahkan berlanjut sedikit turun 0,07% (-5,1 poin) menjadi 6.852,8 pada pukul 8:15 WIB.
Indeks Kospi, Korea Selatan, dibuka sedikit melemah di kisaran level 2.330.
Kosdaq turun 0,36%. Kospi turun tipis 0,02% di posisi 2.328,76.
Pada jam yang sama indeks Nikkei 225, Jepang anjlok 1,67 (-461,4 poin) ke level 27.201,99, setelah dibuka melorot 1%, dan Kospi tergelincir 0,8%.
Baca Juga: Nasib ARR, menunggak pajak sekitar Rp 3 miliar, ehh akhirnya deposito di bank harus rela disita aparat pajak
Indeks Hang Seng, Hongkong dibuka naik 0,67% (103,27 poin) ke level 15.442,76 pada pukul 8.35 WIB.
Indeks Shanghai Composite, China turun tipis 0,03% di posisi 2.997.
Baca Juga: Wah asyik nih, pajak kendaraan pribadi dan perusahaan akan dihapuskan. Ini tanggal berlakunya
Semua pelemahan global dan regional itu dihadapi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saat pembukaan bursa saham Jumat pagi ini.
Padahal sebelumnya IHSG mengakhiri sesi perdagangan kemarin dengan menguat 0,27% menjadi 7.034.
Harga ETF saham Indonesia (EIDO) di New York Stocks Exchange turun tipis 0,04% di posisi USD23,15.
Beberapa analis memperkirakan pergerakan IHSG hari ini berpotensi melanjutkan kenaikan, namun rawan terkoreksi.
Baca Juga: Menantu Presiden Jokowi perintahkan pemasangan stiker dan spanduk di Mall Yuki, ini sebabnya
Sejumlah indikator pergerakan indeks mengindikasikan adanya momentum bullish untuk menguji level 7.050.
Lalu berlanjut menuju 7.100, mengakhiri fase koreksi. Namun berisiko turun lebih jauh jika turun melebihi level 6.980.
Baca Juga: BRI keluarkan aturan terbaru terkait besaran biaya admin khusus untuk nasabah BritAma dan Simpedes
Pelemahan indeks di bursa Wall Street ini seiring naiknya imbal hasil obligasi diprediksi akan menjadi sentimen negatif di pasar.
Sementara itu ekpektasi bahwa pertumbuhan ekonomi di 3Q22 akan lebih tinggi dari sebelumnya (konsensus 5,57% yoy versus sebelumnya 5,44%) berpeluang menjadi sentimen positif untuk IHSG.
Artikel Terkait
Yuk kenali apa itu indeks saham yang perlu kamu ketahui di pasar modal Indonesia
Dahsyat, transaksi saham warga Sumatera Utara di pasar modal Indonesia lebih Rp 100 triliun
Ini cara mudah menjadi investor saham bagi pemula di Indonesia
Rusia mundur dari kesepakatan ekspor biji-bijian, krisis pangan sudah di depan mata
Rusia Ukraina Perang, Cuan Triliunan Rupiah dari Sawit Langsung Terbayang-bayang