LOMBOK INSIDER - Selama dua hari ke depan. tepatnya mulai Jumat (28/10/2022) sore hingga Minggu (30/10/2022), Plaza Medan Fair yang terletak di Jalan Gatot Subroto Medan akan disibukan dengan banyak kegiatan yang edukatif.
Hal ini terkait dengan kegiatan Bulan Inklusi Keuangan (BIK) Oktober 2022 yang diselenggarakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kantor Regional (KR) V.
Baca Juga: Simolek ala OJK dipuji Dolfie OFP dan dinilai berguna dalam memperluas pelayanan literasi keuangan
Kegiatan itu dikerjasamakan dengan sangat harmonis bersama pihak industri jasa keuangan (IJK) yang tergabung dalam Forum Komunikasi IJK (Forkom IJK) Sumatera Utara.
Kegiatan itu dilakukan dalam rangka meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di Sumatera Utara.
Adapun tema Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2022 kali ini adalah “Inklusi Keuangan Meningkat, Perekonomian Semakin Kuat”.
Baca Juga: Otoritas Jasa Keuangan punya simolek agar masyarakat terhindar dari pinjaman online dan rentenir
Bulan Inklusi Keuangan atau yang disebut juga dengan Pasar Keuangan Rakyat tersebut diadakan untuk meningkatkan pemahaman dan penggunaan masyarakat terhadap berbagai produk dan layanan jasa keuangan.
Kegiatan itu dibuka langsung Ketua Dewan Audit merangkap Anggota Dewan Komisioner OJK, Sophia Isabella Wattimena, sosok ramah yang pernah bertugas di Kota Medan beberapa tahun yang lalu.
Baca Juga: Ini cara mudah menjadi investor saham bagi pemula di Indonesia
Dalam sambutannya, Sophia mengatakan, selama periode Bulan Inklusi Keuangan berlangsung, OJK mendorong seluruh IJK agar dapat menawarkan produk-produk jasa keuangan yang murah, mudah dan terjangkau.
Terutama ditujukan bagi masyarakat dengan tetap menerapkan market conduct yang baik.
Sekaligus agar masyarakat terhindar dari hal-hal yang berpotensi merugikan kedepannya.
Baca Juga: Dahsyat, transaksi saham warga Sumatera Utara di pasar modal Indonesia lebih Rp 100 triliun
“Selanjutnya, saya berharap kegiatan Bulan Inklusi Keuangan ini terus dilakukan di seluruh daerah yang ada di Sumatera Utara, sehingga dapat menjangkau dan meningkatkan literasi keuangan seluruh masyarakat, bukan hanya yang berada di perkotaan,” ujar Sophia.
Kepala OJK Regional 5 Sumatera Bagian Utara, Yusup Ansori, dalam sambutannya menyampaikan beberapa apresiasi terkait dengan capaian yang diperoleh Provinsi Sumatera Utara dan Kabupaten/Kota di Sumatera Utara.
Baca Juga: Yuk kenali apa itu indeks saham yang perlu kamu ketahui di pasar modal Indonesia
Selain tingkat inklusi yang menempati peringkat dua nasional, dibentuk juga Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Provinsi Sumatera Utara dan melibatkan Kabupaten/Kota di Sumatera Utara.
Tujuan dibentuknya TPAKD adalah dengan tujuan sebagai forum koordinasi antar instansi dan pemangku kepentingan terkait untuk meningkatkan percepatan akses keuangan di daerah, mencatat berbagai prestasi.
Baca Juga: Pasar keuangan masih fluktuatif, Rupiah harus merangkak hanya untuk menuju Rp 15.500/Dolar AS
TPAKD Award Tahun 2020 diperoleh Provinsi Sumatera Utara dan Kabupaten Langkat serta TPAKD Award Tahun 2021 diterima Provinsi Sumatera Utara dan Kota Tebing Tinggi.
Selain itu, penghargaan Tokoh Inklusi Keuangan yang diterima oleh Walikota Tebing Tinggi pada Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan tahun 2022.
Baca Juga: BRI keluarkan aturan terbaru terkait besaran biaya admin khusus untuk nasabah BritAma dan Simpedes
Selanjutnya, Yusup menyampaikan capaian lainnya terkait dengan TPAKD Sumatera Utara di Tahun 2022 seperti Program Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR).
Di sini, kata Yusuf, Sumut menerima KEJAR Award 2022 sebagai salah satu Provinsi Terbaik dalam implementasi KEJAR.
Baca Juga: Bank plat merah ini gelontorkan dana sebesar Rp 3 triliun, untuk apa ya?
Sumut juga sudah memiliki rasio kepemilikan rekening oleh pelajar yaitu 87%, di atas target nasional sebesar 80% pada akhir tahun 2022.
Program unggulan lainnya yang dimiliki oleh TPAKD Sumatera Utara adalah One Village One Agent (OVOA) yang bertujuan dalam memperluas akses keuangan.
Baca Juga: Nasib ARR, menunggak pajak sekitar Rp 3 miliar, ehh akhirnya deposito di bank harus rela disita aparat pajak
Di sini dihadirkan minimal satu agen laku pandai di setiap desa.
Pada bulan Juni 2022, tercatat sebanyak 5.257 desa dari 6.110 desa sudah memiliki agen laku pandai.
Atau, kata Yusuf, dengan kata lain capaiannya sudah 86,04%.
Baca Juga: Wah asyik nih, pajak kendaraan pribadi dan perusahaan akan dihapuskan. Ini tanggal berlakunya
Artikel Terkait
Wah asyik nih, pajak kendaraan pribadi dan perusahaan akan dihapuskan. Ini tanggal berlakunya
Yuk kenali apa itu indeks saham yang perlu kamu ketahui di pasar modal Indonesia
Dahsyat, transaksi saham warga Sumatera Utara di pasar modal Indonesia lebih Rp 100 triliun
Nasib ARR, menunggak pajak sekitar Rp 3 miliar, ehh akhirnya deposito di bank harus rela disita aparat pajak
Ini cara mudah menjadi investor saham bagi pemula di Indonesia