Pasar keuangan masih fluktuatif, Rupiah harus merangkak hanya untuk menuju Rp 15.500/Dolar AS

- Rabu, 26 Oktober 2022 | 17:47 WIB
Pasar keuangan dalam negeri masih berfluktuatif. (sumber foto: Tirto)
Pasar keuangan dalam negeri masih berfluktuatif. (sumber foto: Tirto)

LOMBOK INSIDER - Pasar keuangan di dalam negeri, termasuk di bursa saham, sepertinya masih berfluktuasi tajam.

Ini terlihat dari upaya mata uang Rupiah yang masih harus merangkak dalam menghadapi Dollar Amerika Serikat (AS).

Pengamat ekonomi dan finansial asal Kota Medan, Gunawan Benjamin, kepada para wartawan, Rabu (26/10/2022). melihat kinerja mata uang Rupiah terpantau berfluktuasi.

Baca Juga: Dahsyat, transaksi saham warga Sumatera Utara di pasar modal Indonesia lebih Rp 100 triliun

Indikasinya, kata dia, Rupiah terus berupaya untuk menguat menuju Rp 15.500 per Dolar AS.

Kata dia, upaya tersebut sepertinya masih terhalang karena Rupiah masih kerap berkutat menguat di kisaran Rp 15.550.

Bahkan terkadang tidak mampu bertahan lama dan kembali melemah di kisaran Rp 15.600 per US Dolar.

Baca Juga: Yuk kenali apa itu indeks saham yang perlu kamu ketahui di pasar modal Indonesia

Gunawan melihat kinerja mata uang Rupiah terpantau membukukan penguatan tajam pada hari Senin (24/10/2022) dan hari Rabu ini.

Sebelumnya, tepatnya di perdagangan akhir pekan lalu, ia melihat Rupiah sempat parkir di atas 15.600 per US Dolar.

Demikian halnya juga dengan indeks harga saham gabungan yang sempat mengalami penguatan yang tajam di awal pekan.

Baca Juga: Simolek ala OJK dipuji Dolfie OFP dan dinilai berguna dalam memperluas pelayanan literasi keuangan

Tetapi, kata pengajar di sejumlah kampus di Kota Medan ini, IHSG selanjutnya berfluktuasi di setiap sesi perdagangan di hari-hari berikutnya.

"Pasar saham sendiri masih rentan terkoreksi seiring dengan tekanan yang terus meningkat yang terjadi di banyak pasar keuangan di negara lain," kata Gunawan.

Ia mengatakan di pekan ini IHSG ditutup menguat di hari Senin, namun cenderung turun setelahnya.

Baca Juga: Otoritas Jasa Keuangan punya simolek agar masyarakat terhindar dari pinjaman online dan rentenir

Kata Gunawan, yang perlu diperhatikan secara lebih serius adalah di saat tengah terjadi kekacauan pada pasar keuangan global.

Kata dia, yang namanya investor itu akan mencari tempat yang paling aman untuk menginvestasikan atau menyimpan uangnya.

"Dan untuk saat ini US dolar dan emas ini masih menjadi instrumen safe haven yang saling bergantian menjadi aset tujuan," kata Gunawan Benjamin.

Baca Juga: BRI keluarkan aturan terbaru terkait besaran biaya admin khusus untuk nasabah BritAma dan Simpedes

Selain itu, ia meminta masyarakat investor agar perlu mengetahui bagaimana aset keduanya bisa secara bergantian atau pun bersamaan menjadi aset yang diincar oleh banyak investor.

"Dan di situasi seperti sekarang ini, di mana terjadi kenaikan suku bunga acuan yang mendorong sejumlah instrumen bebasis mata uang US Dolar menjadi lebih menarik karena menjanjikan imbal hasil yang tinggi," kata Gunawan.

Baca Juga: Nasib ARR, menunggak pajak sekitar Rp 3 miliar, ehh akhirnya deposito di bank harus rela disita aparat pajak

Ia bilang hal ini memicu terjadinya aksi borong US Dolar yang kemudian malah bisa memicu melemahnya banyak mata uang di berbagai negara terhadap US Dolar.

"Termasuk Rupiah bisa berpotensi melemah terhadap US Dolar. Lalu, indikator apa yang bisa meminimalisir permintaan terhadap US Dolar saat ini?" Gunawan bertanya.

Baca Juga: Wah asyik nih, pajak kendaraan pribadi dan perusahaan akan dihapuskan. Ini tanggal berlakunya

Salah satunya, kata dia, adalah kinerja ekonomi di setiap negara.

Ia mencontohkan sejumlah negara di benua Eropa seperti Inggris dan negara lainnya yang tengah mengalami tekanan dan terancam masuk dalam jurang resesi pada tahun 2023 mendatang.

Baca Juga: Viral... para penerima beasiswa LPDP yang disebut pengkhianat bangsa dan penghisap uang pajak rakyat. Ada apa

Gunawan katakan hal ini tentunya akan memberikan tekanan pada mata uang masing-masing.

Halaman:

Editor: Bro Hen

Sumber: Wawancara

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X